DPR Ingatkan Menko Darmin Jangan Lagi Impor Jagung

Kamis, 31 Januari 2019 – 22:28 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono menyayangkan kebijakan Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang kembali membuka keran impor jagung untuk pakan ternak hingga pertengahan Maret 2019. Menurut dia, produksi jagung saat ini melimpah karena berbagai daerah sedang memasuki musim panen raya.

"Perlunya impor jagung itu kan hanya pendapat Pak Menko Darmin saja jika dilihat dari sisi ekonomi. Tetapi, dilihat dari fakta lapangan tidak begitu, justru awal 2019, kita sedang menghadapi panen raya jagung," ujar Roem di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Kamis (31/1).

BACA JUGA: Pak Menko Darmin Tengoklah Panen Jagung di Karo, Jangan Buru-Buru Impor  

Pada kesempatan itu, Roem meminta Menko Darmin turun ke lapangan melihat karya-karya petani jagung. Selain Gorontalo, daerah yang memasuki panen raya saat ini yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera serta hampir seluruh Indonesia akan panen.

"Sebaiknya jangan terlalu banyak bicara impor jagung. Impor itu diperlukan hanya sewaktu-waktu saja dan memang kondisi produksi jagung Indonesia hingga saat ini sudah mencapai swasembada," tegasnya.

BACA JUGA: DPR: Segera Terbitkan Aturan Pelaksana UU Perlindungan PMI

Politikus dari Partai Golkar ini menambahkan, selama volume impor masih di bawah 10 persen, produksi dalam negeri dapat disimpulkan mencapai swasembada. Terbukti, pada 2019, impor jagung hanya 30 ribu ton, sementara produksi jagung 3 sampai 4 juta ton.

"Jadi impor 30 ribu ton itu tidak perlu dibesar-besar. Seharusnya yang kita bicarakan produksi pada Januari 2019 mencapai 1,2 juta ton," jelasnya.

BACA JUGA: Panglima TNI Sampaikan Program Kerja 2019 ke Komisi I DPR

Roem pun menambahkan, untuk produksi di Gorontalo saja di Januari 2019 mencapai 300 ribu ton. Kemudian, produksi jagung secara nasional hingga Maret 2019 mencapai 3 sampai 4 juta ton.

"Jangan sampai hasil kerja keras petani diabaikan, demi segelintir orang yang menikmati keuntungan. Jadi ketersediaan jagung dalam negeri aman. Jumlah impor saja kan 30 ribu ton masih jauh di bawah produksi di Gorontalo," tandas dia.(cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan: Impor 731 Ribu Ton Jagung 2018 untuk Industri, Bukan untuk Pakan


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler