DPR Ingatkan Pemudik Bahaya BBM Kemasan

Minggu, 12 Juli 2015 – 23:36 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina menyediakan bahan bakar minyak (BBM) kalengan jenis pertamax untuk mengantisipasi tingginya permintaan selama arus mudik. Namun, Anggota Komisi VII DPR, Joko Purwanto mengingatkan pemudik tidak membawa atau menyimpannya dalam perjalanan mudik.

Menurut Joko, BBM tersebut harus segera digunakan setelah pembelian, karena tujuan pemasaraannya oleh Pertamina adalah memudahkan para pemudik yang kesulitan bahan bakar di tengah kemacetan.

BACA JUGA: Jumlah Pemudik Kereta Api Tahun Ini Meningkat

“Sifat bahan bakar kan berbeda dengan oli atau minyak rem. Jika BBM kalengan itu disimpan dalam suhu panas, ya bisa beraksi. BBM disimpan di bagasi, macet panjang, suhu panas, saya khawatir terjadi ledakan,” katanya di Jakarta, Minggu (12/7).

PT Pertamina menyediakan BBM dalam kemasan kaleng untuk memenuhi kebutuhan pemudik lebaran tahun ini. BBM kemasan yang disediakan adalah jenis bahan bakar khusus (BBK), yakni Pertamax, Pertamax plus dan Pertamina Dex. BBM tersebut tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan non-SPBU berada di jalur mudik, khususnya Pulau Jawa.

BACA JUGA: Polisi Diminta Bergerak Cepat Tangani Kasus Pelecehan Anak di Sidoarjo

Joko mengapresiasi terobosan Pertamina tersebut untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi pemudik. Tapi, dia mewanti-wanti arar Pertamina juga menyosialisasikan penggunaannya kepada para konsumen.

“Saya yakin, pihak Pertamina telah menghitung keamanan dan kekuatan kemasan BBM tersebut. Tapi, kita kan tidak harus bergerak setelah adanya insiden (ledakan). Ini harus terus disosialisasikan agar masyarakat mampu menggunakannya secara bijak,” jelas politikus PPP ini.

BACA JUGA: Imam Anshori: Pak Jokowi Tolong Bantu KY

Sebelumnya Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Ahmad Bambang menyebutkan BBM kalengan dijual untuk mengatasi kemacetan. Ia meminta BBM tersebut tak dibawa dalam perjalanan jauh atau disimpan dalam waktu lama.

“BBM itu kami sediakan di tol yang rest area-nya tidak memiliki SPBU, serta tol yang jarak SPBU-nya jauh seperti Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Di sepanjang jalur Pantura juga disediakan, karena kami khawatir para pemudik yang terkena macet kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan,” jelas Bambang.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah, Ada Si Cantik Airin Ikut Pendidikan Politik PKB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler