jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Asril Hamzah Tanjung mengatakan Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Jepang, salah satunya adalah kerja sama ekonomi berbasis maritim.
Demikian diungkapkan Asril dalam Pertemuan Bilateral dengan Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Masafumi Ishii di Ruang Kerja Ketua DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (04/4/2018).
“Dua per tiga luasan Indonesia adalah laut, artinya kita memiliki potensi perikanan tangkap Indonesia sangat melimpah, sedangkan konsumsi ikan terbanyak di dunia adalah orang Jepang. Karena itu, saya melihat hal ini perlu ditingkatkan,” ungkap politisi F-Gerindra ini.
Asril menambahkan, selain meningkatkan perekonomian negara, kerja sama maritim diperlukan untuk memberdayakan potensi kelautan yang dimiliki Indonesia. Mengingat, selama ini potensi laut atau ikan-ikan Indonesia kerap kali dicuri oleh kapal asing yang melintasi perairan Indonesia.
“Mohon hal ini menjadi concern kita besama, karena Indonesia memiliki laut yang luas tetapi juga sering kecolongan, ikan kita banyak dicuri asing, jadi lebih baik kita membuat semacam economic partnership agreement,” paparnya.
Selain kerja sama maritim, melalui Masafumi Ishii, Asril meminta pemerintah Jepang terus meningkatkan keamanan bagi 20 ribu Warga Negara Indonesia yang menetap di negeri Sakura tersebut.
Duta Besar Jepang untuk RI Masafumi Ishii mengatakan, Indonesia–Jepang sebagai sesama negara maritim perlu meningkatkan kerja sama di bidang kemaritiman.
Menurutnya, pembangunan sumber daya maritim merupakan hal yang penting dalam pembangunan pulau-pulau terluar yang tengah digarap Jepang. “Saya sendiri berharap kerja sama kita sebagai negara maritim makin erat dan berkembang,” imbuh Masafumi Ishii.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Anggota BKSAP Mukhamad Misbakhun, Anggota BKSAP Ahmad Sahroni. (ann/sc)
BACA JUGA: Revisi UU Perikanan Diharapkan Mempermudah Nelayan Melaut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Mubaligh Merupakan Katalisator dan Stabilitator Bangsa
Redaktur : Tim Redaksi