"Menkeu kan tidak pernah ikut pemilu. Jadi dia tidak tahu betapa pentingnya dokumen pemilu," kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo di Gedung Senayan, Selasa (11/9).
Harusnya, kata politisi PDIP ini, permohonan ANRI tersebut diperhatikan Menkeu. Sebab, untuk mengelola kearsipan butuh dana juga. "Saya benar-benar prihatin melihat kondisi ANRI terutama di daerah. Pemda sudah tidak peduli dengan kearsipan, di pusat Menkeunya juga begitu. Permintaan ANRI kan sangat sedikit, kok Menkeunya tidak mau menambahnya dan malah memotong dana yang jumlahnya sudah kecil," kata Ganjar.
Dia menambahkan, Komisi II memang telah memintakan ANRI untuk mengajukan dana tambahan bagi penyelamatan arsip-arsip di daerah salah satunya dokumen Pemilu. Sayangnya, hal tersebut tidak disambut baik Menkeu.
"Kita akan memperjuangkan nanti dalam bentuk DAK saja. Kalau tidak, seluruh arsip negara akan hilang dan tidak terurus lantaran minus dana," tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antam Raih Dua Penghargaan Internasional
Redaktur : Tim Redaksi