"Jika saat ini publik sedang gundah karena pembebasan para gembong narkoba dari hukum dan mati oleh hakim MA, nah kini ada hakim yang juga ternyata pemakai, akhirnya mau tak mau publik menghubung-hubungkan dua persoalan ini," katanya, Rabu (17/10).
Ia menjelaskan, suka tak suka akhirnya timbul spekulasi bahwa ada oknum hakim yang terpengaruh oleh barang haram tersebut dan sangat mungkin ini berdampak pula pada putusan yang dibuat. "Sungguh ini akan menjadi ironi, masak kurir dan gembong narkoba diadili oleh pemakai atau pecandu, pastilah akan sulit untuk membuat keputusan yang imparsial," ungkapnya.
Menurut dia, di satu sisi kepercayaan publik perlu dikembalikan. Kemudian, untuk menjaga integritas para hakim akan lebih baik bila MA bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional melakukan tes urine secara berkala untuk para hakim dan panitera.
"Selain itu perlu ada sosialisasi mengenai bahaya pengaruh dan dampak narkoba. Jangan sampai para penegak hukum kita terpengaruh narkoba dan terpapar kekuasaan kartel narkoba," pungkas politisi PKS itu.
Seperti diketahui, seorang hakim Puji Wijayanto kedapatan tengah pesta narkoba dan dibekuk BNN, Selasa (16/10) sore.
Hakim yang diketahui bertugas di Pengadilan Negeri (PN) Bekasi itu ditangkap bersama enam orang rekannya di kamar nomor 331 di Illegal Hotel dan Club di Hayam Wuruk, Jakarta Barat. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Mantan Dirut PLN
Redaktur : Tim Redaksi