jpnn.com, JAKARTA - Berbagai upaya PT Pertamina melalui Subholding Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) dalam mengembangkan bioethanol sebagai bahan bakar nabati (BBN) dinilai positif.
Termasuk kerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara, Glenmore, Banyuwangi untuk membangun pabrik bioethanol dengan kapasitas produksi 30 ribu kiloliter (kl) per tahun.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Regional JBB Hadirkan Energi Bersih
"Karena ada tujuan dari Pertamina untuk menghasilkan biofuel yang merupakan BBN yang ramah lingkungan, tentu merupakan langkah penting dan perlu diapresiasi," ujar Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno.
Langkah penting tersebut, sambung Eddy, lantaran saat ini Indonesia sedang menuju percepatan transisi energi, sehingga memang diperlukan berbagai upaya, termasuk di antaranya melalui pengembangan bioethanol untuk menggantikan energi fosil.
BACA JUGA: Malam Tahun Baru, InJourney Gelar Intimate Show Bersama Anggun C Sasmi di The Meru Sanur
"Jadi, pembangunan pabrik ini merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan," tuturnya.
Menurut dia, melalui pengembangan bioethanol, diharapkan bisa meningkatkan kualitas bahan bakar yang ada saat ini, apalagi negara-negara maju, umumnya sudah menerapkan Euro-5.
BACA JUGA: HUT ke-47 Tahun, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Rp15,3 Miliar untuk Warga Bontang
Oleh karena itu, pengembangan bioethanol merupakan langkah penting agar Indonesia bisa menghasilkan bahan bakar yang memiliki kualitas lebih ramah lingkungan.
Di sisi lain, Eddy menilai dukungan pemerintah sangat diperlukan agar program bioethanol bisa mengikuti kesuksesan biodiesel.
Terutama, jika ternyata proses produksi bioethanol menghasilkan bahan bakar yang lebih mahal dibandingkan BBM.
"Jika demikian, maka perlu dukungan pemerintah dalam bentuk subsidi atau kompensasi," katanya.
Sebelumnya, pengamat energi Inas Nasrullah Zubir juga menilai positif upaya PNRE dalam mendukung pengembangan bioethanol, namun sebagai bahan baku agar tidak hanya mengandalkan tanaman tebu, karena membutuhkan waktu lama.
Dia mendukung jika bioethanol diperoleh melalui keanekaragaman sumber, termasuk pemanfaatan tanaman aren sebagai bahan baku yang tersebar hampir di seluruh Indonesia dan mudah dijumpai.(antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Yessy Artada