JAKARTA - Komisi V DPR mengejar pertanggungjawaban PT Trimarga Rekatama, selaku agen Sukhoi di Indonesia. Direktur Utama Trimarga, Eng Djin Tjong, baru nongol setelah sekian lama dikabarkan tidak diketahui keberadaannya.
Pria yang dikenal dengan nama Sujito Ong itu muncul dalam rapat kerja (raker) Komisi V DPR dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Badan SAR Nasional (Basarnas), KNKT dan Angkasa Pura, Senin (28/5). "Kalau saya melihat beliau ini pengusaha yang mungkin banyak kenalan di lingkaran kekuasaan, secara teknis dia tidak ketahui (permasalahan). Tapi yang kita kejar komitmen pertanggungjawabannya," kata anggota Komisi V DPR Teguh Juwarno, kepada wartawan, Senin (28/5).
Mantan pembaca berita di stasiun televisi swasta yang kini menjadi politisi PAN itu menambahkan, pihaknya juga akan meminta klarifikasi mengenai keberadaan kantor Trimarga Rekatama itu. Menurutnya, dulu pernah ditelusuri bahwa awalnya Trimarga berkantor di kawasan Asemka, Jakarta Pusat.
"Tapi, ada keterangan salah satu direkturnya, kantornya di Cilangkap. Saya akan klarifikasi, apakah dimiliki oknum aparat militer," katanya.
Ditanya apakah Sujito punya kedekatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Teguh mengatakan belum mengetahui hal itu. "Belum tahu kedekatan dengan SBY. Tapi, kalau foto bersama dengan SBY dan beredar di mana-mana, itu benar," kata Teguh.
Anggota Komisi V DPR Malkan Amin mengingatkan kepada Trimarga tidak melempar tanggungjawab terkait kecelakaan SSJ 100 di Gunung Salak Bogor, Jawa Barat 9 Mei 2012 lalu. Malkan Amin mempersoalkan pernyataan pihak Trimarga yang mengaku hanya sekedar agen Sukhoi.
"Saya sebelum jadi Anggota DPR, saya awalnya pengusaha. Saya ingin mengajarkan bapak cobalah mengambil tanggungjawab yang bisa diambil sebagai pimpinan perusahaan di mana perusahaan mengalami pengorbanan jiwa. Sakit hati masyarakat kalau bapak menjawab seperti itu, alasan yang diberikan sebagai perusahaan yang diageni," kata Malkan.
Sebelumnya, PT Trimarga Rekatama menyebut PT Indo Asia merupakan pihak yang bertanggungjawab atas perizinan datangnya pesawat SSJ 100. Konsultan PT Trimarga Rekatama, Sunaryo, mengatakan, Trimarga hanya sebagai pihak yang diminta data mengenai pihak mana saja yang bisa diundang untuk datang dalam joy flight.
"Kami hanya memfasilitasi tempat, untuk pendaftaran peserta joy flight Sukhoi Superjet 100 ini. Untuk izin, sepenuhnya dilakukan oleh PT IndoAsia, atas permintaan dari Sukhoi Company," kata Sunaryo di rapat kerja dengan Komisi V DPR.
Sementara PT IndoAsia mengaku hanya mengurus izin landing permit Sukhoi Super Jet (SSJ) 100, tapi tidak mengurus izin terbang atau joy flight pesawat yang kemudian mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat itu. "Tidak ada mengurus izin terbang," kata Manager Operasi IndoAsia, Agung Baktiono.
Ia mengatakan, pihaknya hanya mengurus izin masuk dari Kementerian Luar Negeri dan TNI. "Izin masuk penerbangan untuk landing," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Najwa Shihab Nyaris Dipecat, Gara-gara Dicatut Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi