"Bagaimana mungkin di perairan seluas itu, dengan kecepatan yang hanya 15-20 Km, kondisi cuaca relatif cerah bisa terjadi tubrukan kapal. Bahkan, sehari sebelum musibah itu, KMP Bahuga Jaya juga bertabrakan dengan Kapal Titian Murni yang sedang melakukan perawatan di pinggiran," kata Yasti saat rapat kerja Komisi V dengan Menteri Perhubungan, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) dan instansi lainnya, Rabu (3/10).
Komisi V juga memertanyakan ketidakjelasan manifest penumpang dan kendaraan di Bahuga Jaya, jumlah korban meninggal dan selamat.
"Kita minta data soal KMP Bahuga, pemilik kapal, tahun kapal, sertifikasi kelaikan. Kejelasan KMP Bahuga Jaya, apakah sudah memenuhi standar, apa peran biro klasifikasi Indonesia dalam memenuhi standar tersebut," ujar Yasti.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Minta Penyidik KPK Tak Seperti Kacang Lupa Kulit
Redaktur : Tim Redaksi