jpnn.com, JAKARTA - Nama Santi Warastuti viral setelah menyuarakan legalisasi ganja medis untuk kesembuhan anaknya yang menderita cerebral palsy (lumpuh otak).
Dia bersama kuasa hukumnya, Singgih Tomi Gumilang diundang dalam rapat dengar pendapat umum Komisi III DPR RI, Kamis (30/6).
BACA JUGA: Presiden Terlibat dalam Perdamaian Rusia-Ukraina, Partai Garuda: Membanggakan
Menanggapi hal itu Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai seluruh pihak harus menelaah lebih jauh terkait legalisasi ganja untuk medis, sehingga memiliki dasar yang kuat.
"Tentu harus jelas, apakah itu penilaian sang ibu atau memang berdasarkan hasil medis, tetapi pihak dokter tidak berani memberikan karena bertentangan dengan aturan di Indonesia. Ini dulu yang harus jelas, sehingga ada dasarnya," ungkap Teddy di Jakarta, Jumat (1/7).
BACA JUGA: Partai Garuda: Isu Tiga Periode Dagelan untuk Dapat Sorotan Media
Menurut Teddy, jika berdasarkan hasil medis dan tidak ada obat lain selain ganja, tidak masalah karena tujuan maupun takarannya diperuntukkan untuk medis.
"Sesuatu yang dianggap berbahaya menjadi tidak berbahaya ketika tepat dalam penggunaannya dan harus berdasarkan ilmu," ujar Teddy.
Jubir Partai Garuda itu juga menyebut penggunaan narkotika untuk kebutuhan medis bukan hal baru.
Teddy mencontohkan pemakaian morfin yang dilarang, karena bagian dari narkotika golongan tinggi, tetapi bisa digunakan untuk pengobatan medis.
"Tentu dasarnya ada, baik dasar aturan maupun dasar secara medis. Begitupun ganja, harus memiliki dasarnya juga," kata Teddy.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Mahesa mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan masukan legalisasi ganja medis dalam proses revisi Undang-undang tentang Narkotika yang saat ini masih bergulir di parlemen.
Dia menyebutkan seluruh masukan dari perspektif kesehatan, pengawasan, dan penegakan hukum bersama pemerintah akan dipertimbangkan.
Desmond menambahkan apabila masukan itu telah dikaji dan diteliti secara komprehensif dan mendapat persetujuan bersama, Panja RUU Narkotika DPR RI akan mempertimbangkan mengeluarkan tanaman ganja dari daftar narkotika golongan I.(mcr8/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra