jpnn.com, JAKARTA - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) telah sepakat Parlemen Indonesia akan menjadi anggota komite yang akan menyusun draf resolusi perdamaian Rusia-Ukraina.
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mengatakan kesepakatan itu terbentuk pada pertemuan Asean +3 dan akan dibawa ke pertemuan Asia Pasifik yang akan berlangsung sore ini.
BACA JUGA: 3 Negara Eks Uni Soviet Usir Diplomat Rusia
"Kami sponsor utama (emergency item Rusia-Ukraina, red). Kami yang membuat sponsor dan akan menawarkan ke parlemen dunia," ujar Fadli usai mengikuti ASEAN +3 meeting, yang merupakan side event Sidang IPU ke-144, di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3).
Fadli Zon menjelaskan emergency item tersebut bisa menjadi solusi alternatif atas Rusia-Ukraina.
BACA JUGA: Rusia Mengekspor Paham Neo-Nazi ke Ukraina, Dalil Putin Makin Mengada-ada
Memang, sebelumnya negara-negara di Eropa telah membuat suatu emergency item terkait agresi Rusia dan Belarusia terhadap Ukraina.
"Menurut kami itu bukan wilayah parlemen. Nah, untuk itu kita mengusulkan apa peran parlemen dalam penyelesaian konflik di Rusia dan ukraina. Jadi kita lebih mengarah kepada solusi," terangnya.
Fadli Zon menuturkan parlemen dunia memiliki peran sangat besar terhadap perdamaian dunia.
Hal itu mengingat, para anggota parlemen merupakan perpanjangan tangan dari rakyat sehingga lebih leluasa untuk bersuara dan menyampaikan pendapat.
"Tetapi kalau kemudian keberadaan kami hanya menyalahkan tentu tidak ada solusi. Kami menjadi suatu jembatan bagi masyarakat untuk mencari penyelesaian dari konflik-konflik tersebut. Untuk itu kami mengusulkan untuk mengedepankan the rule of parliament," pungkas Fadli Zon. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia