JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR, Dewi Aryani menyatakan direksi PT Aneka Tambang (Antam) sebaiknya diisi oleh orang Antam sendiri, bukan orang asing. Atau paling tidak kata dia, orang Indonesia tapi tak membawa misi jadi direksi titipan.
"Keahlian apapun jika bisa dipenuhi dari anak bangsa ya sebaiknya profesional dari dalam negeri," ujar Dewi pada saat dihubungi wartawan, Minggu (28/4).
Pernyataan itu disampaikan Dewi terkait PT Aneka Tambang (Antam) yang akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada hari Selasa, (30/4) di Jakarta. Dalam RUPS itu akan ada pergantian dan pengangkatan direksi dan dewan komisaris.
Selain itu Politikus PDI Perjuangan tersebut berpendapat direksi Antam yang produktif dan memiliki integritas yang baik harus dipertahankan. "Namun yang kurang bisa diganti," ujar Dewi.
Sebelumnya anggota Komisi VII DPR, Satya W Yudha juga berpendapat direksi Antam sebaiknya berasal dari dalam negeri. "Sebaiknya mengambil orang Indonesia yang handal, siapa lagi yang bisa menghargai putra bangsa ini kalau bukan kita mulai dari bangsa kita sendiri," kata dia.
Sementara itu untuk tenaga asing bisa dijadikan sebagai tenaga ahli. "Tenaga asing di BUMN bisa kita pekerjakan sebagai tenaga ahli yang kita supervisi," kata politikus Partai Golkar tersebut. (gil/jpnn)
"Keahlian apapun jika bisa dipenuhi dari anak bangsa ya sebaiknya profesional dari dalam negeri," ujar Dewi pada saat dihubungi wartawan, Minggu (28/4).
Pernyataan itu disampaikan Dewi terkait PT Aneka Tambang (Antam) yang akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada hari Selasa, (30/4) di Jakarta. Dalam RUPS itu akan ada pergantian dan pengangkatan direksi dan dewan komisaris.
Selain itu Politikus PDI Perjuangan tersebut berpendapat direksi Antam yang produktif dan memiliki integritas yang baik harus dipertahankan. "Namun yang kurang bisa diganti," ujar Dewi.
Sebelumnya anggota Komisi VII DPR, Satya W Yudha juga berpendapat direksi Antam sebaiknya berasal dari dalam negeri. "Sebaiknya mengambil orang Indonesia yang handal, siapa lagi yang bisa menghargai putra bangsa ini kalau bukan kita mulai dari bangsa kita sendiri," kata dia.
Sementara itu untuk tenaga asing bisa dijadikan sebagai tenaga ahli. "Tenaga asing di BUMN bisa kita pekerjakan sebagai tenaga ahli yang kita supervisi," kata politikus Partai Golkar tersebut. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Adil BUMN Disuruh Keluar Tapi Domestik Dikuasai Asing
Redaktur : Tim Redaksi