jpnn.com - Brigadir Polisi Samsul Rizal telah merusak citra Polri. Selasa (24/1) dini hari kemarin, Samsul tertangkap tangan dalam operasi penggerebekan narkoba yang digelar Polda Sulawesi Tengah, di Palu. Samsul terpaksa ditembak, dua kali, karena melawan dan berusaha lari.
Dari operasi itu, aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulteng berhasil menggagalkan transaksi sabu-sabu seberat 4,5 kilogram. Brigadir Samsul Rizal diketahui dinas di Polsek Palu Barat, Polresta Palu. Dari data yang dihimpun Radar Sulteng menyebutkan, Samsul kesehariannya bertugas di unit Sabhara. Pada tahun 2014, Samsul pernah dinas di Polres Palu dan melepas tahanan narkoba di markasnya.
BACA JUGA: Berlagak Koboi, Oknum Polisi Didor Tim Khusus
Kasus ini terungkap berkat kejelian aparat Ditresnarkoba Polda Sulteng yang mencurigai seorang warga ber-KTP asal Kota Polmas, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Ilham tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri, Palu dengan menggunakan pesawat Garuda pada Senin (23/1) sekitar pukul 22.00 wita. Saat tiba di bandara, Ilham langsung memesan kamar di salah satu hotel ternama di Kota Palu dengan menggunakan jasa Taxi.
Ilham menginap di kamar 521 lantai 5. Saat barang-barang milik Ilham sudah masuk di dalam kamarnya, Ilham membongkar isi tasnya yang mana berisi enam paket narkoba jenis sabu-sabu dengan berat 4,5 kg. Sekitar pukul 23.50 wita, datang Brigadir Samsul Rizal dan masuk ke dalam kamar Ilham.
BACA JUGA: Terpaksa, Guru dan Pegawai Honor Dirumahkan
Di dalam kamar nomor 521 tersebut, Samsul mengambil enam paket sabu-sabu seberat 4,5 kg yang dibawa Ilham. Aparat Ditresnarkoba Polda Sulteng yang sudah melakukan pengintaian, kemudian menggerebek sekitar pukul 00.00 wita atau Selasa dini hari.
Dalam penggerebekan yang dipimpin Kasubdit III Dit Res Narkoba Polda Sulteng AKBP Sembiring, Samsul Rizal kaget dan berusaha melarikan diri. Namun, langsung ditembak oleh tim Di Res Narkoba Polda Sulteng yang sudah siaga di lapangan.
Peluru mengenai paha kanan Samsul. Dia belum menyerah. Tim Dit Res Narkoba Polda Sulteng kembali melepaskan tembakan yang kedua, dan peluru kembali bersarang di pergelangan kaki sebelah kiri Samsul.
“Anggota saya yang terlibat, pasti saya hajar. Padahal, sudah sering dan tidak hentinya saya imbau kepada seluruh anggota Polres Palu dan jajarannya agar jangan coba-coba bermain dengan barang itu (narkoba)," ungkap Kapolres Palu, AKBP Christ Reinhard Pusung.
Setelah Samsul Rizal terjatuh akibat terkena tembakan, ternyata di tim lain juga melakukan penembakan kepada Ilham. Soalnya, saat hendak ditangkap Ilham juga melarikan diri dengan cara nekat melompat dari lantai lima hotel ternama tersebut. Dramatis, saat sampai di dasar hotel dan kaki kirinya patah, Ilham masih berupaya meloloskan diri.
Meski sudah diberikan tembakan peringatan dari tim Dit Res Narkoba Polda Sulteng, tersangka Ilham tetap berusaha kabur. Dor! peluru pun bersarang di betis sebelah kiri Ilham. Insiden pengejaran dan penembakan kepada Brigadir Samsul Rizal dan Ilham tersebut berakhir, sekitar pukul 00.30 wita.
“Memang sudah dalam rencana, saya akan melakukan tes urine kepada semua anggota Polres Palu dan polsek-polsek di Kota Palu. Tapi, untuk hari dan waktunya saya tidak bisa pastikan karena akan melakukan secara tiba-tiba,”tegas Christ Reinhard Pusung mantan Kapolres Toli-toli ini.
Usai keduanya mandi darah akibat ditembak, tim Dit Res Narkoba Polda Sulteng dengan menggunakan mobil patroli Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Palu membawa keduanya ke RS Bhayangkara Palu. Dari dua pelakunya, tersangka Ilham yang parah dan akhirnya di rujuk ke RSU Anutapura Palu untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. (fcb/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek