Dua Anggota TNI Ditembak, Aksi Balas Dendam Mafia Narkoba

Selasa, 31 Maret 2015 – 05:23 WIB
TNI ikut aktif menyikat peredaran narkoba di wilayah Aceh. Foto ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - BANDA ACEH – Kasus penculikan dan penembakan 2 TNI di Aceh Utara terindikasi kuat sebagai bentuk  balas dendam para mafia narkoba yang merasa gerah dengan gencarnya penindakan  terhadap peredaran barang terlarang di wilayah berjuluk Serambi Mekah ini.

Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil dan Wakil Ketua Komisi I Asril Hamzah Tanjung usai pertemuan tertutup dengan Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen Agus Kriswanto, di Mapolda Aceh, Senin (30/3).

BACA JUGA: Aliansi Mahasiswa Aceh Beri Rapor Merah untuk Jokowi

“Dari analisis dan evaluasi Polda dan Kodam IM memang ada indikasi kuat ini terkait penindakan narkoba di Aceh. Kita tau aksi perang narkoba gencar dilaksanakan Polda Aceh dan Kodam IM setahun ini telah membuktikan keberhasilan mereka. Banyak para Bandar ditangkap dan berton ganja serta puluhan kilogram sabu berhasil disita,” ungkap Nasir Djamil kepada Rakyat Aceh (grup JPNN) usai pertemuan.

Namun, lanjutnya, hal itu kemungkinan membuat marah para mafia yang kemudian melaksanakan pembalasan dengan menculik dan membunuh aparat keamanan.

BACA JUGA: Bawa 2.850 Butir Ekstasi ke Jakarta Lintas Darat, Bandar dan Kurir Ini Diringkus

Asril Hamzah Tanjung menambahkan, mafia narkoba yang merasa tergencet kini melakukan perlawanan dengan aksi penculikan dan pembunuhan anggota TNI. “Kemarin juga ada anggota Polisi yang ditembak saat penangkapan Bandar narkoba,” ujarnya.

Dipastikan DPR memberikan dukungan terhadap langkah keras  Polda Aceh dan Kodam IM. “Jangan sampai perlawanan kita melemah karena aksi balas dendam mafia narkoba ini,” tukas anggota dewan dari Partai Gerindra ini.

BACA JUGA: Memalukan... Anggota Dewan Ini Terjaring Razia saat Judi Sabung Ayam

Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi kepada wartawan mengatakan, memang ada indikasi kuat aksi penculikan dan berakhir terbunuhnya dua anggota TNI Aceh Utara dilakukan mafia narkoba.

“Jadi tidak benar kalau tragedi Aceh Utara kemarin itu karena aksi teroris atau unsur politisnya. Berdasarkan analisa sementara kita, ini memang ada indikasi kuat aksi mafia narkoba yang melawan atas program perang narkoba kita gaungkan,” ujar jenderal bintang dua tersebut.

Pemberantasan dan perang narkoba dilakukan jajaran Polda Aceh pada tahun ini berhasil menekan dan menggagalkan peredaran narkoba. Terakhir yakni Polres Aceh Utara berhasil menangkap empat tersangka dan menyita 14,4 kilogram sabu di kawasan Tanah Jambo Aye 14 Februari 2015 lalu.

Sementara Pangdam IM Mayjen Agus Kriswanto menandaskan adanya keterlibatan mafia narkoba pada tragedi terbunuhnya dua anggotanya. “Tapi ini tidak melemahkan perlawanan kita membantu kepolisian dalam memerangi peredaran narkoba,” ujarnya.

Pada tahun 2015 ini, jajaran Kodam IM telah berhasil menemukan dan memberangus perladangan ganja di beberapa kawasan di Aceh. Prajurit TNI Aceh menemukan 3 ladang ganja, ada yang 15 hektar, 8 hektar, dan 1,5 hektar.

Terakhir personel Kodim 0116 Nagan Raya, Jum’at (20/3) lalu menemukan dan memusnahkan dua hektar ladang ganja di tempat terpisah, di kawasan Gampong Babah Suak, Beutong Ateuh Banggalang. (min/imj)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Habisi Satu Generasi, Tiga Terdakwa Ini Dituntut Hukuman Mati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler