Dua Ekor Beruang Masuk Pemukiman Warga

Senin, 04 Februari 2013 – 03:52 WIB
RENGAT -Sejak beberapa hari ini warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Kuala Cenaku mengalami ketakutan. Pasalnya, ada dua ekor beruang yang berkeliaran disekitar kampung, sehingga menimbulkan ketakutan saat warga hendak menjalani aktifitas kekebun mencari nafka.

"Sudah satu pekan ini warga merasa ketakutan untuk pergi ke kebun, karena ada dua ekor beruang yang berkeliaran disekitar kampng kami sambil mengaum seperti suara harimau, kamipun ketakutan," ujar Basir (50) warga Desa Tanjung Sari.

Hal itu diungkapkannya menjawab Riau Pos, Ahad (4/2) melalui sambungan telepon. Dikatakan, awalnya satu ekor beruang ini masuk jerat warga yang memang jerat landak. Karena banyak landak memakan tanaman warga.

Untuk mengurangi hama landak itu, maka warga memasang jerat. Namun tanpa diduga yang masuk jerat itu adalah satu ekor beruang yang diduga jenis kelamin jantan. Itu terjadi sejak Senin pekan lalu. Tapi warga tidak berani melepaskan dari jeratan karena kuatir beruang tersebut mengamuk.

Selama beberapa hari itu pula beruang jantan itu meraung kesakitan, bahkan satu ekor beruang betina juga ikut berkeliaran disekitar lokasi tersebut. Kuatir terjadi sesuatu yang tidak diingini, warga melaporkan ini ke BKSDA Rengat.

Sewaktu tim turun kelapangan, ternyata beruang terusebut sudah lepas dari jerat. Ini terlihat dari satu telapak tangan beruang yang masih tertinggal tali jerat yang terbuat dari kawta tersebut."Tapi sekarang masih berada disekitar kampung ini, sebab suaranya masih sering mengaum seperti suara harimau,"ucapnya.

Ditempat terpisah Kades Tanjung Sari, Misnanto dihubungi membenarkan peristiwa itu. Tapi sebutnya, hal itu bukan disengaja oleh warga. Karena niat warga sebenarnya adalah menjerat landak yang sering menjadi hama warga sekitar.

Menurut Kades, landak memang sering merusak tanaman warga, sehingga ada warga yang memasang jerat."Ini bukan disengaja warga, karena sebenarnya warga hanya memasang jerat landak, bukan bermaksud menjerat berung itu,"tegas kades.

Ia mengingatkan warga agar tetap sama-sama waspada saat hendak ke kebun, karena mata pencaharian warga sekitar adalah dikebun karet dan kebun sawit. Otomatis akan takut mendengar suara beruang ini.Maka perlu ada upaya untuk mengusir agar jauh dari pemukiman penduduk.

Saat dikonfirmasi kepada kepala KSDA Rengat, Permohonan Lubis membenarkan peristiwa itu. Namun disaat tim KSDA turun Ahad (4/2) siang ,beruang itu sudah lepas dari tali jeratan. Pihaknya mengimbau warga untuktetap mewaspadai adanya beruang yang mengaum disekitar pemukiman. Tapi jika tetap masuk kampung, KSDA akan turunkan tim untuk menangkapnya.(ari/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perang Kelompok, Warga Rappojawa Resah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler