Dua Hari Berlalu, KPK Belum Tahu Penyakit Nunun

Senin, 02 Januari 2012 – 05:15 WIB

JAKARTA - Dua hari sudah, tersangka kasus cek pelawat Nunun Nurbaeti berada di RS Polri Kramat Jati. Namun, hingga saat ini pihak KPK terkesan kesulitan untuk mendapat informasi mengenai sakit yang membuat Nunun harus dibawa ke RS. Informasi yang baru diketahui hanya tensi darah naik.
    
Pelaksana tugas Juru Bicara KPK, Priharsa Nugraha, mengatakan bahwa informasi yang didapat masih sangat minim. Pihaknya hanya diberitahu bahwa kesehatan Nunun ngedrop juga mendadak. Akibatnya, serah terima dirawatnya ibu empat anak itu ke KPK juga dilakukan di RS Polri.  "Kordinasi singkat dengan kami sebentar, lalu diantar oleh petugas Rutan ke RS," ujarnya.

Nah, setelah sampai di RS yang terletak di Jakarta Timur itulah kondisi yang sebenarnya baru diketahui. Yakni, tensi darah sosialita itu meningkat drastis. Sampai sekarang, hanya informasi itu yang dimiliki KPK.
    
Sebelumnya, saat Nunun dilarikan ke RS selalu mengeluhkan berbagai hal. Tidak hanya tensi darahnya yang tiba-tiba naik, melainkan ada vertigo. Namun, Priharsa mengatakan belum banyak informasi yang diterimanya. Apakah ditutup-tutupi? Priharsa menyebut baru info tensi naik yang dia terima.
     
Meski demikian, pihaknya langsung tanggap dan melakukan penjagaan terhadap istri mantan Wakapolri dan anggota DPR Adang Daradjatun itu. Dia menyebut saat ini sosialita itu sudah ditangani oleh dokter dari RS Polri. "Belum tahu pasti apakah perlu dibantarkan atau tidak," imbuhnya.
    
Informasi tentang sakit yang diderita Nunun saat ini sangat penting bagi KPK. Sebab, sebelumnya ketua KPK Abraham Samad sempat meradang ketika tahu Nunun dilarikan ke RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta. Saat itu, Abraham Samad mengaku tidak tahu kalau Nunun sakit dan dirawat di RS.
     
Dia juga menegaskan kalau tidak ingin terbawa arus dalam sakitnya Nunun. Apalagi, kalau tidak terlalu parah ada baiknya tidak mudah membawa tahanan keluar dari Rutan Pondok Bambu. Bahkan, keinginan kuasa hukum agar kliennya diperiksa ditempat nyaman agar tidak mudah drop juga ditolak Abraham.
     
Kini, KPK memang harus berusaha agar kembali masuknya Nunun ke RS tidak menjadi suara sumbang di masyarakat. Pasalnya, sakitnya Nunun bertepatan dengan momen pergantian baru. Umumnya, kaum sosialita enggan melewati pergantian tahun tanpa melakukan kegiatan seperti pesta.
     
Apalagi, hingga saat ini, Miranda Goeltom, sosok yang kerap disebut oleh pihak Nunun paling bertanggung jawab atas cek pelawat masih belum disentuh KPK. Padahal, setiap diperiksa oleh penyidik KPK, disebutkan kalau Nunun sudah menyampaikan semua tentang kasus itu. "Miranda belum ada info kapan akan dipanggil," jelas Priharsa.
     
Kepala Rutan Pondok Bambu Herlin Candrawati sendiri juga enggan memberikan informasi lebih banyak tentang Nunun. Entah kenapa, dia menolak untuk ditelepon dan hanya member informasi melalui pesang singkat. Dalam pesannya dia menyebut kalau Nunun belum kembali ke rutan. "Masih di RS Polri," tulisnya.
     
Tidak hanya itu, dia juga terkesan enggan dikorek informasi lebih jauh lagi. Dia meminta kepada Jawa Pos untuk menanyakan segala informasi tentang Nunun langsung ke penyidik KPK. Sikap yang berbeda dengan Sabtu (31/12), saat dia menjelaskan sakit dan sel tahanan baru Nunun.
     
Terpisah, kuasa hukum Nunun, Mulyaharja memastikan jika tersangka penyebar 480 lembar cek pelawat itu memang sakit. Lantaran terus sakit itulah, Nunun mengatakan punya harapan besar di tahun baru 2012.

Yakni, ingin diberi kesehatan supaya cepat sembuh. "Dengan begitu, pemeriksaan bisa cepat selesai," ucapnya kepada wartawan di Jakarta. (dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana Hidrometeorologi Diprediksi Masih Mendominasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler