Analisa dampak lalulintas menunjukkan penyebab kemacetan karena dua hal, yakni kapasitas parkir lebih kecil dari yang diperlukan, serta munculnya antrian kendaraan yang signifikan. Anggota Komisi C DPRD Kota Bogor, Muaz HD mengatakan, pembangunan dua hotel yang saling berdekatan jaraknya itu akan membawa dampak kemacetan luar biasa.
"Hal ini disebabkan ada ketidaksesuaian perencanaan, terutama lahan parkir yang kapasitasnya masih minim," ujarnya kepada Radar Bogor, Minggu (11/11).
Untuk Hotel Pave, rencananya akan menggunakan akses parkir Botani Square. Sedangkan Hotel Moroosa bakal menggunakan Jalan Bangka sebagai alternatif parkir.
"Ini sangat aneh. Jika tamu hotel masuk melalui lahan parkir Botani, dan jika keluar maka akan memutar melalui arah tol Jagorawi untuk kembali ke Kota Bogor. Sedangkan, untuk Hotel Moroosa lahan parkir berada terpisah dari area hotel. Ini menambah potensi macet juga," papar politisi PKS ini.
Selain itu, sambung Muaz, terdapat kendala pada pembangunan Hotel Moorosa yakni jumlah lantainya yang mencapai 12 lantai dan dinilai menyalahi siteplan. Padahal, rekomendasi awal hanya 11 lantai dari dasar tanah.
"Nanti akan kami cek karena baru mengetahuinya saat menggelar rapat kerja dengan beberapa SKPD. Jika memang terdapat kelalaian, maka kami minta agar instansi terkait segera melakukan upaya agar tidak terjadi kesalahan," tukasnya.
Sementara saat tudingan itu coba diklarifikasi kepada kontraktor pembangunan kedua hotel tersebut, tak satupun yang bisa ditemui. Menurut penuturan salah satu pekerja di Hotel Pave, setiap hari Sabtu dan Minggu, aktivitas pekerjaan tidak terlalu padat sehingga pimpinan proyek tidak datang.
Hal serupa juga terlihat di lokasi pembangunan Hotel Moroosa yang hanya terdapat segelintir pekerja bangunan saja. "Kebetulan lagi libur Mas. Besok (hari ini,red) baru aktif lagi," kata Bahtiar (19), salah satu pekerja.(rur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Perbedaan Kartu Jakarta Sehat Jokowi dan Gakin Foke
Redaktur : Tim Redaksi