Temuan jasad Sutrisno itu, kemudian dilaporkan ke Polsekta Samarinda Ilir. Sejumlah polisi pun datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tak ada tanda-tanda mencurigakan bekas tindak kekerasan pada tubuh Sutrisno, yang merupakan seorang sopir angkutan kota (angkot) trayek B. Mulut dan hidungnya nampak tak mengeluarkan darah maupun busa, polisi pun mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang menyebabkan tewasnya Sutrisno di kamar nomor 31.
Belakangan diketahui, sebelum ditemukan tewas, Sutrisno, chek in bersama seorang wanita pada pukul 02.00 Wita.
"Sekitar 45 menit kemudian, korban (Sutrisno, Red) keluar dengan wanita itu dan kembali lagi sekitar pukul 03.00 Wita, bersama dengan wanita lain. Jadi korban dua kali masuk ke dalam kamar, bersama dengan dua orang wanita yang berbeda," beber Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Hanifa M Siringoringo SIK didampingi Kanit Reskrim Ipda Yunus Kelo SH kepada Samarinda Pos (JPNN grup).
Sayang resepsionis hotel maupun karyawan lainnya, tidak mengenal siapa dua wanita yang masuk ke dalam kamar hotel bersama dengan Sutrisno. Namun, kuat dugaan bahwa kedua wanita itu adalah berprofesi sebagai PSK.
"Ini yang masih kami kembangkan, mudah-mudahan saja ada informasi yang jelas, sehingga kami mudah untuk mencari wanita terakhir yang bersama dengan korban di dalam kamar," ujar Yunus.
Setelah polisi datang dan melakukan olah TKP, jasad Sutrisno kemudian dilarikan ke kamar mayat RSUD AW Sjahranie untuk divisum.
"Mengenai penyebab kematiannya masih kami dalami dan menunggu hasil visum. Di TKP kami hanya menemukan pakaian dan helm korban, sementara obat kuat yang diduga sebagai pemicu tewasnya korban tidak ditemukan," tandasnya.(oke/agi/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengedar Ganja Incar Pelajar
Redaktur : Tim Redaksi