jpnn.com - MUGELLO - Dua kali gagal finis yang dialami jagoan Repsol Honda Marc Marquez di enam seri pembuka, gamblang membuktikan jawara konstruktor empat musim beruntun itu sedang dalam masalah. Sang juara bertahan dua musim terakhir itu kini mulai blak-blakan tidak nyaman dengan tunggangannya.
Dalam jumpa pers usai balapan di Mugello, Marquez menyatakan, karakter mesin Honda 2015 adalah pangkal dari permasalahannya sejauh ini. Namun dengan ketentuan engine freeze yang berlaku di MotoGP, kelemahan itu mustahil diperbaiki sepanjang musim.
"Ketika masuk ke tikungan, mesin itu sangat mengunci bagian belakang motorku. Jadi aku harus bekerja keras dengan rem depan untuk menghentikan motor. Itu artinya, kau memberi beban sangat berat kepada ban depanmu sepanjang balapan," papar rider 22 tahun tersebut. Dampaknya akan sangat tampak di lap-lap terakhir karena ban depan sudah terkikis secara signifikan.
Dari fakta yang diungkap, tak mengejutkan jika Marquez memilih kombinasi ban hard-medium di GP Italia, sementara rider top lainnya memasang medium-medium. Tak ayal di lap 18 dari 23 yang diperlombakan motornya tergelincir karena kehilangan cengkeraman ban depan.
"Lap-lap awal rasanya sempurna. Khusunya lap pertama yang sesuai dengan rencanaku (menyodok dari urutan start 13 ke posisi empat)"Tapi pada paruh kedua aku mengalami banyak kesulitan. Aku selalu melebar di setiap tikungan pada akhirnya celaka. Tapi tidak apa-apa, hal terpenting adalah kami sudah mencobanya," tandasnya.
Lantaran tak bisa mengutak-atik mesin sepanjang musim, modifikasi lain harus ditempuh, misal elektronik, rangka, dan suku cadang lainnya untuk mengatasi problem di tikungan. "Kami sedikit mengatasi masalah corner exit dengan mengembangkan sisi elektronik. Masih belum sempurna tapi sudah banyak membaik. Untuk entry corner sepertinya lebih pada masalah teknis. Jika tidak bisa mengakali mesin kami akan menyasar chassis-nya," tandasnya dikutip Crash.
Rider Catalan tersebut menyebut di Le Mans, HRC membawa chassis yang diuji coba di Malaysia. Namun dia berharap chassis baru bisa segera didapat.
Marquez sendiri berkali-kali menyatakan bahwa motor 2014 lebih nyaman ditunggangi daripada generasi terbaru. Dia juga sempat berpikir untuk kembali menggnakan motor lama, tapi tidak dimungkinkan dengan aturan pembekuan mesin.
Gelagat bahwa performa Honda di MotoGP 2015 bakal anjlok sebenarnya sudah tercium sejak awal musim belum bergulir. Indikasi tersebut diungkap pembalap rival mereka Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) yang menyebut Honda bermasalah dengan pengembangan motornya.
Menjawab Lorenzo, Vice President HRC Shuhei Nakamoto punya pendapat sendiri. "Ya memang kami punya masalah dengan pengembangan motor baru. Seperti pada beberapa musim sebelumnya kami juga mengalami masalah tapi toh kami tetap juara," cetus Nakamoto saat peluncuran Repsol Honda 2015 di Denpasar Bali, Februari silam.(cak/ray/jpnn)
BACA JUGA: Duh, Garuda Muda Tertinggal 1-2 dari Myanmar U-23
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkat Penonton Istora, Jonatan Sukses ke Babak Utama
Redaktur : Tim Redaksi