JAKARTA - Dua orang menteri asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipastikan tidak akan maju sebagai calon legislatif (caleg) pada pemilu mendatang. Alasannya, mereka ingin fokus pada tugasnya sebagai menteri.
Hal ini diungkapkan oleh anggota komisi III DPR RI asal Fraksi PPP Ahmad Yani. "PPP punya dua menteri, Menpera dan Pak SDA, Alhamdulillah mereka tidak mencaleg. Mereka ingin menuntaskan penuh apa yang sudah diamanatkan," kata Yani kepada wartawan di Aula Birawa, Komplek Bidakara, Pancoran, Jaksel, Kamis (11/4) malam.
Menurut Yani, partai tidak memiliki kebijakan yang melarang menteri untuk maju sebagai caleg. Namun, keduanya atas kesadaran sendiri memilih untuk tidak maju.
Yani yakin bahwa pencalegan akan sangat menggangu tugas menteri. Pasalnya, segala usaha pemenangannya akan memakan waktu dan energi yang sangat besar. Apalagi mengingat jarak hingga pemilu legislatif masih sangat panjang.
"Kami mengatakan tidak boleh tapi memang sepatutnya menteri dengan penuh kesadaran bekerja keras untuk rakyat. Kesadaran itu penting," ujarnya.
Lebih lanjut Yani menegaskan absennya kedua menteri PPP dalam pemilu legislatif tidak akan berpengaruh pada perolehan suara. Ia mengklaim bahwa PPP tidak bergantung pada figur untuk mendulang suara.
"PPP tidak mengenal vote getter semua kader kita adalah vote getter," tandas Yani. (dil/jpnn)
Hal ini diungkapkan oleh anggota komisi III DPR RI asal Fraksi PPP Ahmad Yani. "PPP punya dua menteri, Menpera dan Pak SDA, Alhamdulillah mereka tidak mencaleg. Mereka ingin menuntaskan penuh apa yang sudah diamanatkan," kata Yani kepada wartawan di Aula Birawa, Komplek Bidakara, Pancoran, Jaksel, Kamis (11/4) malam.
Menurut Yani, partai tidak memiliki kebijakan yang melarang menteri untuk maju sebagai caleg. Namun, keduanya atas kesadaran sendiri memilih untuk tidak maju.
Yani yakin bahwa pencalegan akan sangat menggangu tugas menteri. Pasalnya, segala usaha pemenangannya akan memakan waktu dan energi yang sangat besar. Apalagi mengingat jarak hingga pemilu legislatif masih sangat panjang.
"Kami mengatakan tidak boleh tapi memang sepatutnya menteri dengan penuh kesadaran bekerja keras untuk rakyat. Kesadaran itu penting," ujarnya.
Lebih lanjut Yani menegaskan absennya kedua menteri PPP dalam pemilu legislatif tidak akan berpengaruh pada perolehan suara. Ia mengklaim bahwa PPP tidak bergantung pada figur untuk mendulang suara.
"PPP tidak mengenal vote getter semua kader kita adalah vote getter," tandas Yani. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Tahun Politik, PKS Gelar Seri Diskusi
Redaktur : Tim Redaksi