jpnn.com, CARDIFF - Emilio Audero Mulyadi memang tidak bermain di final Liga Champions, Minggu (4/6). Statusnya memang hanya kiper ketiga Juventus, setelah Gianluigi Buffon dan Neto. Emil –sapaan akrab Emilio Audero Mulyadi– tidak masuk line up maupun berada di bench.
Meski begitu, sebagai kiper berdarah Indonesia (kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat), sulit bagi Jawa Pos untuk membiarkannya lewat begitu saja di mixed zone Millennium Stadium seusai laga final. Apalagi ketika wartawan koran ini berteriak, ”Saya dari Indonesia...Lombok.” Seketika Emil yang berjalan beriringan dengan gelandang Juve, Tomas Rincon, berhenti dan menoleh, ”Sungguh?”
BACA JUGA: Max Allegri: Gol Kedua Madrid Merusak Kami
Wartawan Jawa Pos Dani Nur Subagyo bersama Emil, di Cardiff. Foto: Jawa Pos
BACA JUGA: Buffon Minta Waktu Satu Tahun Lagi
Entah karena mood yang tidak bagus karena Juve kalah, pemain berusia 20 tahun itu hanya menjawab singkat dua pertanyaan dari Jawa Pos. Yang pertama tentang keinginannya bertahan jangka panjang di La Vecchia Signora atau Nyonya Tua, julukan Juve. Apalagi dengan Buffon semakin berumur dan kepercayaan menjalani debut 90 menit dalam laga pemungkas Juve di Serie A 2016-2017.
Tepatnya saat Nyonya Tua menang 2-1 atas Bologna di Stadio Renato Dall'Ara (28/5). ”Pertandingan bagus bagi saya saat itu,” ucap kiper berpostur 190 sentimeter tersebut.
BACA JUGA: Ramos: Madrid Punya Janji Kencan dengan Sejarah
Pertanyaan kedua terkait kemungkinan Emil membela timnas Indonesia di masa mendatang. Emil memang sudah membela timnas Italia, tetapi hanya di berbagai kelompok umur. Artinya, mengacu regulasi FIFA, masih terbuka kemungkinan membela timnas senior.
Bahkan, pemain yang turun membela timnas senior negara tertentu masih bisa pindah ke timnas senior negara berbeda selama laga yang dimainkan hanya friendly match atau pertandingan uji coba. ”No idea,” tutupnya. (dns/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alves: Madrid Mengalahkan Juventus pada 1998 Dengan Gol Offside
Redaktur : Tim Redaksi