Dua Santri Tewas Tenggelam

Saat Mencuci Sajadah Musala

Sabtu, 21 September 2013 – 09:59 WIB

jpnn.com - SUMENEP - Nahas menimpa Halili, 15, dan Muhammad Halqi, 13, warga Dusun Jambu Monyet, Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng. Dua santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah tersebut tewas setelah tenggelam saat mencuci sajadah musala di Sungai Rajah, Desa Bilapora, Kecamatan Lenteng, kemarin (20/9).

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura, peristiwa itu berawal saat Halili dan Halqi mencuci sajadah musala milik ponpesnya bersama tiga belas santri lain pukul 08.30. Selain mencuci, mereka menyempatkan diri untuk mandi dan berenang ke sungai yang lebih dalam.

BACA JUGA: Bakar Sampah, Gudang Kelurahan Ludes

Aksi nekad dua santri tersebut sempat dilarang teman-temannya. Sebab, dua korban memang tidak mahir berenang. Selain itu, mereka berenang hingga ke lokasi sedalam sekitar 3 meter.

Namun, peringatan rekan-rekan korban tersebut tidak digubris. Dua orang itu tetap nekat berenang ke lokasi berbahaya.

BACA JUGA: Pejabat Pemkab Hilang Digulung Ombak Laut Selatan

Nahas pun datang. Karena tidak mahir berenang, dua santri tersebut tidak bisa mengendalikan diri, lalu tenggelam. Lantaran melihat dua temannya tenggelam, belasan santri lain yang masih mencuci sajadah itu langsung mencari korban di sekitar lokasi.

Usaha tersebut ternyata tidak membuahkan hasil. Baik Halili maupun Halqi tidak ditemukan. Karena itu, sebagian dari para santri tersebut langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar. Warga pun bergegas mencari korban.

BACA JUGA: Kejagung Bekuk Buron Asal Sibolga

Selang sejam mencari, warga akhirnya berhasil menemukan korban. Dua santri itu didapati dalam kondisi sudah tidak bernyawa di dasar sungai. Jasad korban ditemukan sekitar 5 meter dari lokasi teman-temannya mencuci.

Setelah dievakuasi, jenazah dua korban langsung dibawa ke rumah masing-masing. Di rumah korban, anggota Polres Sumenep langsung memeriksa dengan memvisum jasad korban.

Kapolsek Lenteng AKP Syakrani yang mewakili Kapolres Sumenep AKBP Marjoko menyatakan, setelah memeriksa dua korban itu, pihaknya menduga bahwa kasus tersebut adalah murni kecelakaan.

Tidak ada indikasi penganiayaan yang mengakibatkan korban tenggelam. Sebab, di sekujur tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. ''Kami sudah memeriksa tubuh dua korban. Hasilnya, ini adalah murni kecelakaan,'' tegasnya.

Hal senada diungkapkan Kades Lenteng Barat, Dararul A'la. Dia menjelaskan, tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus tersebut. Dua korban tenggelam saat mencuci dan mandi di sungai. ''Ini adalah musibah dan bukan disengaja,'' terangnya.

Menurut dia, kasus tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan pondok pesantren. Sebab, pengurus pondok sudah melarang para santrinya untuk mandi di sungai. Sebab, di pondok pesantren sudah disediakan air yang cukup.

''Ini adalah kecelakaan. Pondok sudah melarang santri untuk mandi di sungai,'' ucapnya. (han/amr/jpnn/c18/bh)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Senjata Lengkap Jaga Toko Emas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler