JAKARTA - Kepala biro penerangan masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan, dua orang terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88, Kamis (2/5) sekitar pukul 21.30 WIB tadi malam di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta merupakan pemain baru.
Kendati demikian, mantan Kapoltabes Padang itu tidak menampik bahwa keduanya ditangkap berdasarkan pengembangan kasus terorisme yang sedang ditangani Mabes Polri. Mereka adalah Sefarianto (29) alias Asep (perakit bom) dan Ahmad Taufik alias Ovie (22).
"Ini merupakan pengembangan dari orang-orang yang diduga terlibat aksi teror," kata Boy dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Jumat (3/5).
Boy menerangkan, dalam menangani kasus terorisme, Densus 88 sudah mengubah pola operasinya. Saat ini Densus tidak lagi menunggu harus ada ledakan dulu baru bertindak.
"Kita tidak tunggu leadakan dulu baru bertindak. Tapi bagaimana sebelum bom yang dirakit sebelum meledak, bisa ditangkap," ujar Boy sembari menyebut, jangan sampai bom yang dirakit pihak tak bertanggungjawab digunakan untuk aksi yang bisa merugikan masyarakat.(fat/jpnn)
Kendati demikian, mantan Kapoltabes Padang itu tidak menampik bahwa keduanya ditangkap berdasarkan pengembangan kasus terorisme yang sedang ditangani Mabes Polri. Mereka adalah Sefarianto (29) alias Asep (perakit bom) dan Ahmad Taufik alias Ovie (22).
"Ini merupakan pengembangan dari orang-orang yang diduga terlibat aksi teror," kata Boy dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Jumat (3/5).
Boy menerangkan, dalam menangani kasus terorisme, Densus 88 sudah mengubah pola operasinya. Saat ini Densus tidak lagi menunggu harus ada ledakan dulu baru bertindak.
"Kita tidak tunggu leadakan dulu baru bertindak. Tapi bagaimana sebelum bom yang dirakit sebelum meledak, bisa ditangkap," ujar Boy sembari menyebut, jangan sampai bom yang dirakit pihak tak bertanggungjawab digunakan untuk aksi yang bisa merugikan masyarakat.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wamenkumham: Susno Sudah Seharusnya Menyerahkan Diri
Redaktur : Tim Redaksi