Dua TKI Asal Banyumas Meninggal

Rabu, 16 Januari 2013 – 10:22 WIB
PURWOKERTO-Kisah duka Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyumas mengawali lembaran tahun ini. Dua TKI asal Banyumas dilaporkan meninggal di luar negeri. Keduanya adalah Rina warga Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang yang meninggal karena kecelakaan di Malaysia. Dan satu lagi Waryo, warga Desa Pasinggangan, Banyumas yang meninggal karena sakit di Vietnam. Saat ini, dua jenazah masih dalam proses pemulangan.

Rinaningsing mengalami kecelakaan sepeda motor saat akan berbelanja. Warga RT 04 RW 06 Desa Ajibarang Kulon berangkat ke Malaysia sekitar 9 bulan lalu. Dia meninggalkan seorang putri.

Pihak keluarga Alm Waryo,  istrinya Sutinah (26) warga Desa Pasinggangan RT 4 RW 7, mengaku mendapat kabar Selasa malam (8/1) lalu. Kabar yang didapat, berasal dari teman Waryo yang bekerja di Vietnam. Sampai sekarang, pihak keluarga masih belum menerima kejelasan kapan jenazah akan dibawa pulang.

"Kami terus berupaya memantau dan memfasilitasi sesuai kemampuan. Yang di Ajibarang, kita sudah cek semuanya. Kabarnya, nanti malam (semalam, red) jenazah datang. Kalau yang di Pasinggangan Banyumas, kita masih mencoba melacak ke keluarganya. Kita masih mengumpulkan data-datanya," kata Kasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinsosnakertrans Kabupaten Banyumas, Agus Widodo saat ditemui Radarmas di meja kerjanya.

Agus menjelaskan, kasus yang menimpa Waryo masih ditelusuri Dinsosnakertrans. Dinas masih mencari alamat pasti tempat kerja Waryo di Vietnam. Namun, data yang disampaikan masih kurang lengkap karena tidak alamat pasti Alm Waryo di Vietnam. Sehingga, kata dia, perlu ada data tambahan.

Selain itu, keberangkatan Waryo juga tidak melalui jalur PT PTKIS. Melainkan melalui perorangan dengan menggunakan paspor turis. Karena hal itulah, Dinsos akan melacaknya dengan mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya dari keluarga korban yang ditinggalkan,. 

"Keluarga jangan takut untuk konsultasi dengan Dinsosnakertrans. Baik itu TKI ilegal ataupun legal, akan kita bantu dan fasilitasi. Yang terpenting, jenazah TKI bisa dipulangkan dulu. Kami tidak memungut biaya apapun, dan tidak memberi sanksi bila ada laporan masuk.  Justru kami senang kalau ada laporan masuk," kata Agus sambil mengatakan selama ini ada kesan masyarakat takut melapor bila TKI yang bersangkutan adalah ilegal.

"Kalau ada data lengkap, tentu kita akan langsung melaporkan ke Kemenlu untuk mencari dan membantu jaringan di Vietnam. Karena ini jalur perorangan, maka ke Kemenlu. Beda kalau melalui  Dinsosnakertrans Banyumas mencatat pada tahun 2012 lalu, sembilan TKI dilaporkan meninggal di Malaysia.  Enam diantaranya diduga merupakan TKI Ilegal. Mereka tak tercatat di register dan hanya berbekal dokumen turis atau pelancong," kata Agus Widodo kepada Radar Banyumas.

Ditambahkannya, kasus-kasus yang membelit TKI sepanjang 2012 selain yang meninggal, adalah tidak dibayarnya gaji TKI, TKI minta dipulangkan karena tidak betah, gagal berangkat, hilang komunikasi sampai adanya kasus dokumen di tahan di majikannya. Semuanya, adalah kasus-kasus yang sepertinya sudah hapal dibenak Agus Widodo ini.

Di sisi lain, meski banyak kasus yang menimpa pada TKI, namun animo masyarakat bekerja di luar negeri terus berdatangan. Dari data Dinsosnakertrans, sejak tahun 2011 dan 2012, negara tujuan yang banyak diincar TKI Banyumas adalah Taiwan (selengkapnya lihat grafis, red). Taiwan memiliki standar gaji tinggi, dan kecenderungan kasusnya tergolong paling kecil diantara negara lain seperti Malaysia dan Uni Emirat Arab.

"Taiwan negara paling diminati. Itu karena di Taiwan, PT maupun majikan memerlakukan TKI dengan benar-benar manusiawi. Untuk negara paling banyak kasus adalah Malaysia. (ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumut Miskin, Sejajar NTT

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler