Dua Warga AS Dideportasi Dari Bali, Ada Apa?

Rabu, 20 Januari 2021 – 23:45 WIB
Pengacara Erwin Siregar mendampingi warga Amerika Serikat yang dideportasi Kristen Antoinette Gray dan Saundra Michelle Alexander, di KemenkumHAM Bali, Selasa (19/01/2021). Foto: Antara/Ayu Khania Pranisitha/2021

jpnn.com, DENPASAR - Dua warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat Kristen Antoinette Gray dan Saundra Michelle Alexander resmi dideportasi dari Bali karena melanggar keimigrasian.

"Ada empat petugas imigrasi yang ikut terbang ke Jakarta, sedangkan nanti dari Jakarta ke Amerika jam 06.30 WIB dengan American Air melalui Tokyo," kata pengacara Kristen Antoinette Gray, Erwin Siregar saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu (20/1/2021).

BACA JUGA: Malam Penuh Haru Jelang Pelantikan Joe Biden, Ini untuk 400 Ribu Warga AS yang Dibunuh COVID-19

Dia mengatakan dua warga Amerika Serikat itu telah menjalani tes usap COVID-19 dan hasilnya negatif, yang diterima setelah menunggu selama kurang lebih enam jam.

Dalam proses pendeportasian ini, Kristen Antoinette Gray dan Saundra Michelle Alexander menyatakan tidak bersalah. Jika itu dianggap suatu kesalahan maka mereka akan minta maaf.

BACA JUGA: Warga Indonesia Belajar Mengenai Perbedaan dari Pilpres AS 2020

“Dia (Kristen) mengatakan bahwa dia tak bersalah. Kalau itu dianggap suatu kesalahan dia minta maaf,” kata Erwin.

Hingga saat ini pihak Imigrasi di wilayah KemenkumHAM Bali belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait pendeportasian tersebut.

BACA JUGA: Laksdya TNI Aan: Selamat, Anda Terpilih dari Ribuan Pendaftar CPNS

Sebelumnya pada Selasa (19/1), Kepala Kantor Wilayah KemenkumHAM Bali Jamaruli Manihuruk mengatakan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, WNA itu telah menyebarkan informasi yang dianggap dapat meresahkan masyarakat.

Adapun informasinya berupa LGBTQF (queer friendly) di mana di Provinsi Bali memberikan kenyamanan dan tidak dipermasalahkan dan kemudahan akses masuk ke wilayah Indonesia pada masa pandemi.

Untuk dua warga Amerika Serikat tersebut diduga melanggar pasal 75 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Selain itu, WNA asal Amerika Serikat itu juga diduga melakukan kegiatan bisnis melalui penjualan e-book dan pemasangan tarif konsultasi wisata Bali sehingga dapat dikenakan sanksi sesuai pasal 122 huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.(Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler