TAPAKTUAN - Ridho Fahlevi (22) harus merelakan jari telunjuk tangan kanannya putus. Pasalnya, jemari tersebut putus pascadibacok maling, yang beraksi di Objek Wisata Panorama Hatta puncak Gunung Lhok Rekam, Tapaktuan.
Korban dan pelaku pun sempat terlibat baku hantam sebelum datang bantuan warga setempat. Dalam peristiwa Senin (11/3) dinihari sekira pukul 03.00 WIB, satu dibawa ke rumah sakit sedanglan lainnya babak-belur digimbal massa.
Korban diketahui merupakan tenaga honorer pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budtapora) Aceh Selatan.
Akibat luka ini, Ridho yang bermukim di Gampong Lhok Reukam, Tapaktuan, Aceh Selatan terpaksa dirawat di ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah- dr. Yuliddin Away (RSUD-YA) Tapaktuan.
Awalnya ia bersama seorang teman yakni Edi Putra, warga yang sama sedang menjaga objek wisata Panorama Hatta atas permintaan Suhardi, selaku Kepala Desa Lhok Reukam.
“Sekira pukul 03.00 Wib, saya dikejutkan dengan suara sepeda motor berhenti, merasa curiga saya dan Edi Putra mengintip. Dik eremangan malam pelaku yang kami perkirakan berjumlah dua orang itu beraksi. Awalnya mencongkel pintu, lalu mempreteli sepeda motor milik saya. Melihat kejanggalan itu, secara diam-diam menelpon kepala desa namun tidak diangkat. Tidak lama berselang kepala desa sms ke handphone saya menanyai apa yang terjadi,” papar Ridho Fahlefi menerangkan kronologis kejadian saat di sambangi Metro Aceh di RSUD-YA.
Masih keterangan korban, pada saat mendengar dering sms, pelaku terkejut dan hendak melarikan diri.
“Pada saat genting itulah kami memberanikan diri mengejar dan menyergap tersangka. Namun tersangka melakukan perlawanan, berujung jari telunjuk saya putus. Melihat gelagat tidak menguntungkan, seraya berusaha membekuk tersangka kami minta tolong. Seketika bantuan datang tersangka berhasil diringkus dan sempat diamuk massa,” ujar korban.
Geuchik Gampong Lhok Reukam, Tapaktuan, Suhardi membenarkan rentetan kejadian sebagaimana diceritakan korban. Bahkan menurut dia, Gedung Objek Wisata Panorama Hatta, sudah tiga kali di bongkar maling, namun berhasil diungkap.
Katanya, “peristiwa amuk massa yang terjadi tadi malam itu terjadi secara spontan, beruntung pihaknya berhasil mencegah agar tidak lebih patal. Saat ini tersangka diamankan di Mapolres Aceh Selatan,” tandas Suhardi. (sud)
Korban dan pelaku pun sempat terlibat baku hantam sebelum datang bantuan warga setempat. Dalam peristiwa Senin (11/3) dinihari sekira pukul 03.00 WIB, satu dibawa ke rumah sakit sedanglan lainnya babak-belur digimbal massa.
Korban diketahui merupakan tenaga honorer pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budtapora) Aceh Selatan.
Akibat luka ini, Ridho yang bermukim di Gampong Lhok Reukam, Tapaktuan, Aceh Selatan terpaksa dirawat di ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah- dr. Yuliddin Away (RSUD-YA) Tapaktuan.
Awalnya ia bersama seorang teman yakni Edi Putra, warga yang sama sedang menjaga objek wisata Panorama Hatta atas permintaan Suhardi, selaku Kepala Desa Lhok Reukam.
“Sekira pukul 03.00 Wib, saya dikejutkan dengan suara sepeda motor berhenti, merasa curiga saya dan Edi Putra mengintip. Dik eremangan malam pelaku yang kami perkirakan berjumlah dua orang itu beraksi. Awalnya mencongkel pintu, lalu mempreteli sepeda motor milik saya. Melihat kejanggalan itu, secara diam-diam menelpon kepala desa namun tidak diangkat. Tidak lama berselang kepala desa sms ke handphone saya menanyai apa yang terjadi,” papar Ridho Fahlefi menerangkan kronologis kejadian saat di sambangi Metro Aceh di RSUD-YA.
Masih keterangan korban, pada saat mendengar dering sms, pelaku terkejut dan hendak melarikan diri.
“Pada saat genting itulah kami memberanikan diri mengejar dan menyergap tersangka. Namun tersangka melakukan perlawanan, berujung jari telunjuk saya putus. Melihat gelagat tidak menguntungkan, seraya berusaha membekuk tersangka kami minta tolong. Seketika bantuan datang tersangka berhasil diringkus dan sempat diamuk massa,” ujar korban.
Geuchik Gampong Lhok Reukam, Tapaktuan, Suhardi membenarkan rentetan kejadian sebagaimana diceritakan korban. Bahkan menurut dia, Gedung Objek Wisata Panorama Hatta, sudah tiga kali di bongkar maling, namun berhasil diungkap.
Katanya, “peristiwa amuk massa yang terjadi tadi malam itu terjadi secara spontan, beruntung pihaknya berhasil mencegah agar tidak lebih patal. Saat ini tersangka diamankan di Mapolres Aceh Selatan,” tandas Suhardi. (sud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Ditindih Selingkuhan, Istri Digerebek Suami
Redaktur : Tim Redaksi