jpnn.com - SEPANG - Fans MotoGP geleng-geleng karena tak percaya menyaksikan race MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang kemarin (25/10). Tidak hanya menyuguhkan pertarungan memperebutkan gelar juara dunia. Lomba sepanjang 20 lap itu juga menjadi ajang duel terpanas dua pembalap terhebat, Valentino Rossi kontra Marc Marquez.
Pole sitter Dani Pedrosa (Repsol Honda) akhirnya keluar sebagai pemenang. Penantang juara dunia Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) finis kedua. Itu membuat Lorenzo memengurangi defisit poin menjadi tujuh angka dari Rossi, yang finis ketiga. Gap yang sangat tipis menjelang balapan terakhir di Valencia.
BACA JUGA: Ada yang Pro, Ada yang Kontra
Namun, bukan persaingan memperebutkan podium tertinggi yang menjadi tontonan utama lomba itu. Di hadapan lebih dari 88 ribu pasang mata yang memenuhi Sirkuit Sepang, duel liar antara Rossi dengan Marquez menjadi sajian utama.
Sejak start, lomba langsung berjalan panas. Pedrosa, Marquez dan Rossi melakukan start dengan sempurna dari posisi 1-3. Lorenzo yang start dari urutan keempat malah sempat direpotkan pembalap di belakangnya.
BACA JUGA: Batal Diundang, Semen Padang Gigit Jari
Namun, hanya butuh beberapa tikungan bagi Lorenzo untuk menemukan ritme. Setelah itu, dia bisa menyalip Rossi lalu Marquez untuk menduduki peringkat kedua. Setalah itulah, pertarungan gila Rossi kontra Marquez dimulai. Saling salib dengan manuver yang sangat agresif. Senggolan motor dan potong racing line lawan tak terhindarkan.
Setelah sempat nyaris terjatuh karena kehilangan keseimbangan pada ban depannya di lap kelima, Rossi sempat memberikan gesture pada Marquez untuk bertarung. Marquez, juara dunia termuda yang sudah memecahkan banyak rekor Rossi pun meladeni.
BACA JUGA: Belum Menang, Bisakah Pembelaan Klopp Ini Membuat Fans Liverpool Tenang?
Puncaknya terjadi pada lap ketujuh. Pada tikungan ke-14 Rossi melambat dan melebarkan racing line-nya untuk menutup laju Marquez. Saat Marquez dengan agresif hendak menyalip, kaki kiri Rossi tiba-tiba bereaksi.
The Doctor membuka kakinya (baca: menendang) setir Marquez. Jurus Rossi itu benar-benar ampuh membuat Marquez jatuh. Meski bisa kembali memacu motornya, Marquez memilih kembali ke garasi. Rossi sendiri akhirnya finis ketiga di belakang Pedrosa dan Lorenzo.
Tindakan Rossi dalam pertarungan versus Marquez itu benar-benar tidak diduga sebelumnya. Pun demikian halnya dengan race director. Karena itu, mereka butuh waktu lebih lama untuk memutuskan peristiwa yang sebenar-nya terlihat sangat jelas dari tayangan video itu.
Setelah memanggil Rossi maupun Marquez, race director Mike Webb mengumumkan bahwa dua pembalap bersalah.
"Pada akhirnya, kami yakin bahwa kedua pihak sama-sama telah melakukan kesalahan. Apa pun yang dikatakan Marquez, kami merasa dia telah berupaya untuk mempengaruhi laju Valentino. Meskipun dia tidak melanggar aturan apa pun," kata Mike Webb, race director MotoGP.
"Valentino bereaksi terhadap apa yang dia anggap sebagai aksi provokasi dari Marquez. Patut disayangkan, reaksinya adalah sebuah manuver yang melanggar aturan. Tidaklah bertanggung jawab untuk mengakibatkan kecelakaan. Kami percaya sentuhan itu disengaja. Dia bilang dia tidak ingin mengakibatkan kecelakaan, tapi dia mengaku berusaha untuk membuat (Marquez) melebar," jelas Webb terkait manuver ngawur Rossi.
Beruntung bagi Rossi, tidak dihukum pengurangan poin. Dia hanya kena penalty point system sebanyak tiga poin. Karena di MotoGP San Marino sudah mendapatkan satu poin hukuman, maka akumulasi penalti Rossi menjadi empat. Artinya dia akan start di MotoGP Valencia dari posisi paling buncit!
"Valentino mengeluarkan kakinya lalu menendang tanganku dan tuas rem depanku. Motorku locked dan aku terjatuh," kata Marquez.
"Aku tidak pernah melihat yang seperti itu, seorang pembalap menendang pembalap lain," imbuhnya.
Sebaliknya, Rossi tidak mau terima disebut tidak sportif. "Kalau dilihat dari rekaman helikopter jelas terlihat aku tidak punya niat untuk menjatuhkan dia (Marquez)," kata Rossi.
"Saat kami bersenggolan setirnya menarik kakiku. Aku tidak menendangnya. Kalau pun Anda menendang motor MotoGP, itu tidak akan membuat jatuh," imbuh juara dunia sembilan kali itu.
Ya, semua berhak membela diri. Namun, tidak akan ada gunanya. Keputusan sudah digedok. Yang jelas, hasil dan keputusan yang diambil race director akan membuat lomba terakhir di Valencia dua pekan mendatang semakin menarik untuk ditunggu. (cak/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 80 Persen Skuat Dipertahankan untuk Piala Jenderal Sudirman
Redaktur : Tim Redaksi