jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto-Menteri BUMN Erick Thohir memiliki kecocokan berduet pada Pilpres 2024.
Peneliti Senior IPS, Alfin Sugianto menilai Prabowo dan Erick merupakan dua tokoh penting dalam kabinet, sehingga jika diduetkan akan membawa visi pembangunan Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Erick Thohir Punya Rekam Jejak Bersih dan Modal Kuat untuk Bertarung di Pilpres 2024
“Prabowo dan Erick sama-sama merupakan tokoh yang dekat dengan Jokowi dan dengan demikian diharapkan bisa melanjutkan visi pemerintahan Jokowi,” kata Alfin.
Sementara, terkait elektoral, pasangan Prabowo-Erick selalu menempati posisi teratas elektabilitas.
BACA JUGA: Orang Muda Ganjar Yogyakarta Gelar Kontes Salak Pondoh dan Senam Massal
Dari semua simulasi, pasangan Prabowo-Erick menumbangkan pasangan yang sudah tenar secara popularitas.
Pertama, IPS menanyakan kepada responden jika Pilpres diikuti tiga pasangan (Prabowo-Erick, Anies-AHY, dan Ganjar-Airlangga) siapakah yang akan dipilih.
BACA JUGA: Kawasan Pura Besakih Bakal Lebih Tertata
Ternyata, sebanyak 32,5% mengaku akan memilih Prabowo-Erick, lalu Anies-AHY (26,1%) dan Ganjar-Airlangga (15,7%). Sementara 25,7% responden mengaku belum punya pilihan.
Kedua, IPS menanyakan kepada responden jika Pilpres diikuti tiga pasangan (Prabowo-Erick, Anies-AHY, dan Ganjar-Puan) siapakah yang akan dipilih.
Hasilnya, Prabowo-Erick tetap paling banyak dipilih dengan elektabilitas 37,5%, Anies-AHY tetap di posisi kedua dengan 28,1% dan Ganjar-Puan hanya dipilih oleh 10,7% responden.
Sementara itu 23,7% responden menyatakan belum punya pilihan.
Ketiga, IPS membuat simulasi Pilpres 2024 diikuti oleh empat pasangan, yakni Prabowo-Erick, Anies-AHY, Ganjar-Airlangga dan Puan-Moeldoko.
Ternyata Prabowo-Erick tetap kokoh di puncak dengan elektabilitas 32,6%, diikuti Anies-AHY di posisi kedua dengan 26,2%, lantas Ganjar-Airlangga (16,5%) dan Puan-Moeldoko hanya dipilih oleh 5,9% responden. Sementara itu 18,8% responden menyatakan belum punya pilihan.
Adapun survei ini melibatkan penduduk Indonesia minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki E-KTP.
Jumlah sampel sebesar 1.200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling).
Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,83% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada