jpnn.com, JAKARTA - Pelatih Wiempie Mahardi punya pekerjaan besar saat ini untuk bisa mengorbitkan pemain-pemain tunggal putri taruna di Pelatnas Cipayung.
Tugas Wiempie bersama Adriyanti Firdasari diharapkan bisa meneruskan kesuksesan yang sebelumnya dibuat oleh Morico Harda serta Asep Suharno.
BACA JUGA: Naik Kelas ke Pelatnas Cipayung, Ubed Pengin Memberikan Pembuktian
Duet Morico dan Asep sejatinya terbilang gemilang dengan membuat beberapa pemain tunggal putri taruna yaitu Mutiara Ayu Puspitasari, Ruzana, Deswanti Hujansih Nurtertiati hingga Chiara Marvella Handoyo berprestasi di beberapa turnamen.
Bahkan di luar dugaan pemain tunggal putri taruna yakni Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi bisa berjaya di turnamen Indonesia Masters 2024 Super 100 di bawah komando Morico dan Asep.
BACA JUGA: Revolusi Pelatih Pelatnas Cipayung, Irwansyah dan Harry Hartono tak Lagi Mendampingi Ginting cs
Wiempie sendiri sadar tugasnya saat ini tidak mudah mengingat ekspektasi dari publik sangat besar kepada dirinya untuk bisa mempersiapkan pebulu tangkis pelapis Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani, sampai Komang Ayu Cahya Dewi.
Untuk itu mantan pelatih Srikanth Kidambi tersebut langsung membenahi beberapa kekurangan yang para pemainnya dengan menambah latihan fisik dan teknik pukulan.
BACA JUGA: Fokus Main di BWF WTF, 4 Pemain Pelatnas Cipayung Absen dari Kejurnas PBSI 2024
“Karakter petarung itu penting. Ini yang akan saya bangun dalam latihan sehingga atlet mempunyai mental yang tangguh ketika menghadapi lawan maupun tantangan lain ketika bertanding.”
“Saya akan mengajak para atlet untuk bisa bersaing ketat secara sehat dalam berlatih maupun bertanding,” ujar Wiempie.
Sejatinya tidak hanya pendekatan teknik dan fisik, Wiempie harus bisa mengenal lebih cepat karakter anak asuhannya terlebih dahulu.
Untuk itu jebolan klub Jaya Raya itu terus membangun komunikasi yang aktif kepada para pemain untuk bisa menyatukan program yang diinginkan.
“Dalam jangka pendek pelatih harus membangun komunikasi dan kepercayaan, antara atlet dan pelatih dan antara sesama atlet. Istilahnya, atlet dan pelatih harus satu hati dan satu visi,” ujar Wiempie.
Menarik ditunggu sentuhan tangan dingin Wiempie Mahardi dan Adriyanti Firdasari dalam melatih pebulu tangkis tunggal putri pratama.
Tercatat selain haru memoles Mutiara, Ruzana, Deswanti dan Chiara, tugas keduanya juga harus membuat Thalita Ramadhani Wiryawan bermain lebih konsisten.
Pemain asal klub Jaya Raya yang menembus Pelatnas Cipayung lewat jalur pemantauan itu tengah dalam performa terbaik untuk bisa berprestasi di kancah internasional.
Pekerjaan rumah lainnya yang harus diselesaikan oleh Wiempie dan Ardianti yakni membuat para pemain tunggal putri pratama prima.
Dalam beberapa turnamen terakhir tercatat sektor tunggal putri tidak tampil apik seusai beberapa pemainnya mengalami cedera.(pbsi/mcr16/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejurnas PBSI 2024 Dipastikan Seru, Deretan Pemain Pelatnas Cipayung Turun Gunung
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Muhammad Naufal