jpnn.com, SUKABUMI - Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma'ruf Amin mengaku sudah memperkirakan bahwa Reuni Akbar 212 tak akan berpengaruh secara elektoral di Pemilu 2019. Pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu menyampaikan hal tersebut guna merespons temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan elektabilitas kubu petahana malah meningkat pascaaksi Reuni Akbar 212.
Ma’ruf meyakini sejak semula Reuni Akbar 212 tak akan berpengaruh pada elektabilitasnya. Hanya saja, mantan rais aam syuriah Nahdatul Ulama (NU) itu memang tak mau mendahului hasil survei.
BACA JUGA: LSI: Elektabilitas Prabowo-Sandi Tergerus Pascareuni 212
“Ketika hasil survei mengatakan 212 tidak berpengaruh, berarti dugaan kami tepat. Bahwa memang 212 tidak berkaitan dengan soal elektabilitas,” ujar dia usai bersilaturahmi di Pondok Pesantren Al Masthuriyah, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (19/12).
Ma'ruf menegaskan, Reuni 212 memang tak ada kaitannya dengan elektabilitas pasangan calon presiden dan cawapres. Buktinya, kata ulama yang akrab disapa dengan panggilan Abah itu, saat ini duet Jokowi - Ma’ruf terus memperoleh dukungan dari berbagai kalangan.
BACA JUGA: Sindiran Tajam Anak Buah Prabowo soal Optimisme Jokowi
Ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga baru saja menerima deklarasi dukungan dari masyarakat Sukabumi Raya. Mayoritas nama dalam daftar penandatangan deklarasi itu adalah kiai dan ulama.
“Di luar dugaan saya bahwa dukungan begitu besar, antusias dan mereka membuat deklarasi siap memenangkan (Jokowi - Ma’ruf). Ulama-ulama sepuh semua datang, sampai jaraknya 50 kilometer dari Sukabumi paling ujung selatan mereka hadir," kata dia.
BACA JUGA: KPU RI Batalkan Usulan Debat di Aceh dan Papua
Sebelumnya LSI merilis hasil survei terbarunya bertitel Pertarungan Jokowi Vs Prabowo Setelah Reuni 212. Berdasar temuan LSI, ternyata Reuni 212 tidak berpengaruh signifikan karena elektabilitas Jokowi - Ma’ruf masih di kisaran 54,2 persen, sedangkan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno hanya memiliki tingkat keterpilihan 30,6 persen.
Survei LSI justru memperlihatkan elektabilitas Jokowi - Ma’ruf naik setelah Reuni 212. Sebab, elektabilitas Jokowi - Ma’ruf pada survei November lalu masih di angka 53,2 persen.
Sebaliknya, elektabilitas Prabowo - Sandi yang saat ini di angka 30,6 persen justru turun dibandingkan survei sebelumnya. Survei LSI November lalu menunjukkan elektabilitas duet bernomor 02 itu di angka 31,2 persen.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada ANOA Mau Ikut Aktif Menangkan Jokowi-Maruf di Sultra
Redaktur : Tim Redaksi