Dugaan Politik Uang Juga Terjadi di Musda Demokrat Sulut

Rabu, 22 Februari 2012 – 20:39 WIB
Diana Maringka. Foto: Dok.JPNN/RM
JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Diana Maringka ternyata tidak hanya mengungkap dugaan money politic (politik uang) dalam Kongres Partai Demokrat tahun 2010 lalu yang dimenangkan Anas Urbaringrum. Saat memberikan kesaksian di hadapan Komisi Pengawas Partai Demokrat, Diana Maringka disebut-sebut juga melaporkan dugaan politik uang dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Sulawesi Utara  pada 6-7 April 2011 lalu, yang menajdikan Vicky Lumentut terpilih sebagai Ketua DPD Sulut.
 
"Semuanya terkait money politic. Data-datanya sudah saya sampaikan ke Komisi Pengawas," tegas Diana kepada wartawan, Rabu (22/2).

Diana juga menyatakan sudah menyerahkan barang bukti berupa 1 unit handphone Blackberry yang diberikan tim sukses Anas. Sedangkan uang Rp30 juta dan USD7 ribu masih belum diserahkan kepada komisi yang dipimpin TB Silalahi itu. Meski begitu, Diana menyatakan siap mengembalikannya jika diminta oleh Komisi Pengawas Partai Demokrat.

"Pokoknya kami siap. Aku sama teman-temanku mantan Ketua DPC Sitaro, Sanger dan Bolmut tinggal menunggu saja apa hasilnya," tambahnya.
 
Sementara itu, mantan Wakil Ketua DPD Sulut, Herdi Togas mengatakan bahwa laporan penerimaan politik uang pada Musda DPD Partai Demokrat juga disampaikan. Yaitu, 5 dari 15 DPC Partai Demokrat menerima uang sebesar Rp20 juta dari tim pemenangan Vicky Lumentut. Pada Musda itu, akhirnya Vicky terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat dengan memimpin 9 poin perolehan suara.

"Ada pengakuan dari DPC ke Komisi Pengawas, bahwa mereka menerima uang sebesar Rp20jt dari tim Vicky Lumentut," katanya

Menurut Herdi, sebenarnya pengakuan itu sudah disampaikan ke Komisi Pengawas Partai Demokrat. Bahkan laporan yang sama telah dilayangkan ke Dewan Kehormatan Partai Demokrat  pada 2011, namun tidak ada tanggapan. "Pada tahun lalu sudah dilaporkan ke Dewan Kehormatan, namun tidak ada tanggapan” tambah Hedri.

Dia berharap Komisi Pengawas Partai Demokrat segera dapat memutuskan kedua kasus tersebut.(fuz/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Nazar, Nasir Rela Dicecar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler