jpnn.com - JPNN.com - Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah membuat Samarinda kembali diterjang bencana.
Mulai banjir hingga tanah longsor. Sayang, masalah akut yang membuat warga menderita itu belum ditangani serius hingga tuntas oleh pemerintah.
BACA JUGA: Jaksel dan Jaktim Kebanjiran, Ahok Salahkan Pembangunan
Tak ingin dianggap lalai, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama sejumlah instansi pemprov, DPRD Kaltim, dan Pemkot Samarinda melakukan peninjauan langsung di sejumlah titik bencana, Sabtu (31/12).
Peninjauan lapangan yang dimulai sejak pukul 07:00 Wita tersebut menyisir lokasi banjir di Sungai Keledang, Samarinda Seberang.
BACA JUGA: Mantap Jiwa! Ahok Target DKI Bebas Banjir Sebelum 2020
Di lokasi ini, Awang terjun langsung di genangan air untuk melihat penyebab banjir yang disebabkan tertutupnya drainase.
Setelah itu, rombongan melanjutkan peninjauan ke Bangunan Pengendali Banjir (Bendali) HM Ardans.
BACA JUGA: Dampak Banjir Bima Ditaksir Rp 1 Triliun
Kemudian, tim meninjau banjir di Jalan Antasari, Wahid Hasyim, dan DI Panjaitan.
Setelah menyusuri lokasi banjir, rombongan bertolak ke titik longsor yang menelan satu korban jiwa, yakni Sri Wulandari (23).
Wanita yang tengah hamil delapan bulan itu tinggal RT 2 dan RT 5, Kelurahan Selili, Samarinda Ilir.
Jenazah Wulan, sapaan akrab Sri Wulandari, dimakamkan di pemakaman umum di Selili pada pukul 12.00 Wita.
Sang suami Dedi tak kuasa menahan tangis di atas keranda jenazah istrinya setelah disalatkan di langgar dekat kediamannya.
Sebelumnya, akibat hujan yang mengguyur Samarinda, Jumat (30/12), Wulan tertimbun longsoran saat berada di rumahnya.
Jasadnya berhasil dievakuasi pada Sabtu (31/12) dini hari.
Bencana longsor tersebut mengakibatkan 70 jiwa terpaksa mengungsi.
Setelah itu, rombongan menuju ke lokasi kebakaran di Sungai Dama.
Terakhir, Faroek menggelar rembuk pengendalian banjir bersama pemkot di Kegubernuran, Jalan Gajah Mada.
Mantan Bupati Kutai Timur tersebut dengan tegas mengkritik Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang yang dianggap gagal menuntaskan masalah banjir.
“Wali kota tidak bisa mengatasi banjir kok dipilih lagi? Anda salah, mestinya pilih wali kota yang berkomitmen mengatasi banjir itu yang dipilih,” ujar Faroek. (him/rom/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedih...104.378 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Bima
Redaktur & Reporter : Ragil