jpnn.com - Timnas U-20 Indonesia kalah 0-1 dari Guatemala U-20 dalam laga mini turnamen internasional di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (21/2) malam.
Penyelesaian akhir yang buruk serta terlalu banyak membuang peluang menjadi pekerjaan rumah bagi Pelatih Timnas U-20, Shin Tae Yong.
BACA JUGA: Bintang Persija Jakarta Bersinar di Timnas U-20, Thomas Doll Angkat Suara
Skuad Garuda Nusantara sejatinya tampil lebih sabar dan tidak bermain terburu-buru.
Tim polesan Shin Tae Yong tak mau sporadis mengingat karakter permainan Guatemala tak berbeda jauh dengan pemain Indonesia, yang mengandalkan kecepatan dan kelincahan individu pemainnya.
BACA JUGA: Ronaldo Kwateh Gabung TC Timnas U-20 Indonesia, Begini Sikap Klub Turki Bodrumspor
Permainan pressing ketat mewarnai sepuluh menit awal laga. Karena itu, peluang pertama baru hadir pada menit ke-10. Guatemala mengancam gawang tuan rumah melalui Allan Javier, tetapi bola masih menyamping.
Timnas U-20 Indonesia belum bisa keluar dari tekanan. Guatemala yang bermain rapat kemudian mengancam kembali via Allan pada menit ke-17. Lagi-lagi, sepakannya belum tepat ke arah gawang.
BACA JUGA: Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup 2023 Bakal Mendorong Perekonomian Negara
Penggawa Garuda Nusantara sendiri masih sulit menekan pertahanan tim tamu. Pemain Indonesia sering kehilangan bola sendiri karena terus ditekan lawan.
Timnas U-20 bisa mendapatkan peluang bagus via Dzaky, tetapi bola sepakan bebasnya masih tepat mengarah ke gawang Guatemala pada menit ke-20.
Saat menguasai bola, Timnas U-20 Indonesia tiba-tiba dikejutkan oleh kesalahan sendiri. Berawal dari kontrol yang buruk, bola lalu dicuri pemain Guatemala.
Jorge Solorzano kemudian mengontrol bola tersebut. Dia melihat kiper Timnas U-20 Indonesia Daffa Fasya terlalu maju ke depan.
Dia kemudian melepaskan sepakan jarak jauh yang meluncur deras ke gawang Indonesia. Skor pun berubah, Indonesia tertinggal 0-1 dari Guatemala U-20 pada menit ke-23.
Kedudukan itu bertahan sampai babak pertama usai.
Pada babak kedua, Indonesia dan Guatemala melakukan perubahan dan memasukkan beberapa pemain. Pergantian itu rupanya tak efektif karena belum ada gol yang tercipta.
Timnas U-20 Indonesia sempat diuntungkan dengan kartu merah yang didapatkan oleh pemain Guatemala. Bek Julio Ramirez diusir wasit Thoriq Alkatiri setelah mengangkat kaki terlalu tinggi dan mengenai kepala Hokky Caraka.
Sejak menit ke-58, Indonesia unggul jumlah pemain. Sayang, keunggulan itu tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Skuad Garuda Nusantara. Banyak peluang dihasilkan, tetapi lagi-lagi tak ada yang menjadi gol.
Artinya, sejak menjalani pemusatan latihan pada awal Februari lalu sampai hari ini, pekerjaan rumah Shin Tae Yong belum bisa terselesaikan. Ketika laga perdana kontra Fiji U-20, Skuad Garuda memang bisa menang karena pressing lawan tak seketat dua laga terakhir.
Saat lawan New Zealand U-20, buang-buang peluang dan sulit mencetak gol begitu terlihat. Alhasil, Timnas U-20 Indonesia pun harus kalah 1-2 dari tim tamu.
Kali ini, Timnas U-20 Indonesia harus kalah lagi dari Guatemala yang bermain dengan 10 orang dengan skor tipis 0-1. (dkk/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad