Duh, Tingkat Pengangguran di Daerah Ini Masih Tinggi

Senin, 18 April 2016 – 10:01 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - CILEGON – Jumlah pengangguran di Kota Cilegon cukup mengkhawatirkan. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menyebutkan bahwa per Agustus 2015 tingkat pengangguran terbuka (TPT) usia 15 tahun ke atas di Banten mencapai 9,55 persen. Namun, di Cilegon jumlahnya melebihi rata-rata Provinsi Banten, yakni mencapai 12 persen.

Tingginya jumlah pengangguran di Kota Baja tentu saja menjadi sorotan serius panitia khusus (pansus) laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) walikota 2015. “Kami merasa prihatin sebab tingginya angka pengangguran itu belum membuat Pemkot Cilegon berupaya lebih keras mencari solusi bagaimana membuat lapangan kerja baru bagi warga,” kata anggota pansus Qoidatul Sitta, kemarin (17/4).

BACA JUGA: HEBOH! Kepala BNNP Terjaring Razia Narkoba Anak Buahnya

Sitta mendorong masyarakat agar meningkatan kompetensi. Balai Latihan Kerja yang ada di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar warga bisa bersaing. “Cara berpikir masyarakat memang harus diubah. Jangan sekadar mencari kerja saja, tapi bagaimana menjadi entrepreneurship,” ungkap politikus PKS ini.

Ketua Pansus LKPj Baheaki Sulaiman juga mengaku prihatin terhadap tingginya jumlah pengangguran. “Bagi saya, ini sangat ironis sekali. Sebuah kota industri semestinya rakyat Cilegon bisa menikmati, bisa bekerja di sektor-sektor pendukung industri. Tapi, nyatanya jumlah penganggurannya sangat tinggi, bahkan melebihi jumlah pengangguran provinsi,” katanya.

BACA JUGA: Karyawan Freeport Tewas dalam Pendakian Puncak Cartensz

Ketua Fraksi PPP itu meminta seluruh SKPD agar bersama-sama menekan jumlah pengangguran tersebut dengan mendorong sektor usaha kecil menengah (UKM). “Pemkot harus bisa menumbuhkan industri padat karya dengan memberikan dukungan agar bisa tumbuh pelaku-pelaku UKM baru di Cilegon,” ujarnya.

Wali Kota Tb Iman Ariyadi menilai, tingginya pengangguran bisa terjadi karena Cilegon dianggap sebagai kota seksi sehingga banyak pendatang yang mencari penghidupan. “Selain karena banyaknya pendatang, industri di Cilegon ternyata padat modal sehingga situasi ekonomi global sedang baik atau buruk bisa berimbas langsung kepada industri yang ada,” jelas Iman. 

BACA JUGA: Lagi, Pengedar Narkoba Jaringan Lapas Diciduk

Untuk menjawab hal itu, Iman berjanji tidak akan tinggal diam. Ia akan melakukan beberapa hal untuk mempercepat penyerapan anggaran, mempercepat pembangunan Pelabuhan Warnasari, pembangunan Jalan Lintas Utara (JLU), mendorong pertumbuhan dan perkembangan pelaku usaha dan akan mempersiapkan peraturan daerah (perda) perlindungan untuk tenaga kerja lokal. 

“Ini semua sangat penting. Tinggal menentukan mana yang harus menjadi prioritas untuk menjawab tingginya jumlah pengangguran tersebut,” jelas Iman.

Kepala Disnaker Cilegon Erwin Harahap menambahkan, ada beberapa penyebab meningkatnya pengangguran di Cilegon. Salah satunya, jumlah tamatan sekolah lebih banyak dibandingkan dengan kesempatan kerja yang ada. “Kemudian tingginya UMK (upah minimum kota) dibandingkan dengan daerah lain di Banten juga menyebabkan banyaknya pencari kerja datang ke Cilegon,” kilahnya.

Sebetulnya, kata Erwin, pihaknya telah melakukan pelatihan terhadap para pencari kerja. Tujuannya untuk menekan pengangguran yang jumlahnya semakin banyak. “Yang sudah berjalan ada di bidang pengelasan, komputer, menjahit, bengkel untuk roda dua dan empat, operator portklip, ekskavator serta pelatihan satpam. Kebanyakan yang menjadi pengangguran itu adalah tamatan SLTA,” tukasnya. (mg08-mg10/ibm/dwi/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... GAWAT! Tim Tipikor Datangi Kantor Bupati Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler