jpnn.com - JAKARTA – Kemacetan parah diperkirakan bakal terjadi saat pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (Melayang) masuk proses konstruksi.
PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek selaku pengelola jalan tol telah menyiapkan antisipasi atas masalah tersebut.
BACA JUGA: Walah, Sempat Diduga Bom Ternyata Cuma Pakaian
Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek Djoko Dwijono menjelaskan, pihaknya telah mengusulkan untuk dilakukan pelebaran jalan dari dua arah, ke arah Cikampek, maupun ke arah Jakarta.
"Jadi dilebarkan dulu nih semuanya kemudian kan di pagar biasanya. Setelah selesai dilebarkan baru bisa dilalui, kemudian kita pindah ke tengah karena kan semua pier-nya (tiang penyangganya) kan itu ada di tengah," ungkap Djoko, seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Tenang....Demo 2 Desember, Transjakarta Tetap Beroperasi
Dia mengatakan, pelebaran akan dilakukan di dua ruas, dengan lebar lima meter di masing-masing ruasnya.
"Pelebaran sendiri kita 5 meter lebarnya di kiri dan kanan, jadi dua arah. 5 meter sebelah kanan, 5 meter sebelah kiri. Kita kan lebarnya satu arah 5 meter. 5 meter kan lebih dari satu lajur ya. Satu lajur ada 3,5 meter, dan bahunya 1,5 meter," terang dia.
BACA JUGA: Begini Pengalihan Arus Lalu Lintas dan Kantong Parkir demo 2 Desember
Nantinya, pelebaran itu bakal dilakukan sebelum proses konstruksi pembangunan jalan tol elevated tersebut dilakukan. Setelah itu, baru kemudian proses konstruksi tol dikerjakan.
"Pelebaran ini akan kita mulai di awal. Karena kan kita harus dilebarkan dulu ya sebelum dilaksanakan. Nanti tiang pancang setelah pelebaran. Jadi kita amankan dulu supaya jalan tol Jakarta-Cikampek tidak berkurang kapasitasnya," tutur dia.
Dirinya juga mengatakan, pelebaran jalan tol itu diperkirakan akan memakan waktu selama tiga sampai empat bulan. Setelah itu, baru proses pemasangan tiang pancang untuk jalan tol dikerjakan.
"Mungkin 3-4 bulan selesai (pelebaran). Jadi, kita amanin dulu supaya jalan tol Jakarta-Cikampek tidak berkurang kapasitasnya, kemudian baru dibangun tiang pancang," ujar dia.
Pelebaran itu sendiri, kata Djoko, telah disesuaikan dengan pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) yang lokasi pembangunannya bersebelahan dengan lokasi proyek jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated tersebut.
"Kita lakukan sinkronisasi terhadap rencana kita semua. Ada LRT, ada HST juga. Jadi galinya di mana nanti kita sesuaikan semua. Supaya jalan tol Jakarta-Cikampek ini tetap memenuhi standar SPM yang diharuskan. SPM Jakarta-Cikampek harus tetap terjaga," pungkasnya. (ers/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tas Mencurigakan Ditemukan di Menteng, Gegana Meluncur
Redaktur : Tim Redaksi