jpnn.com - Induk organisasi bulu tangkis Indonesia (PBSI) tengah berduka seusai ditinggal salah satu tunggal putra terbaiknya, Syabda Perkasa Belawa.
Pebulu tangkis kelahiran 25 Agustus 2001 itu mengembuskan napas terakhirnya seusai mengalami kecelakaan di tol Pemalang, Jawa Tengah, Senin (20/3/2023) dini hari WIB.
BACA JUGA: Christian Adinata Kenang Momen Satu Kamar dengan Syabda Perkasa Belawa
Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya tunggal Syabda Perkasa Belawa.
PBSI merasa kehilangan sosok penerus tongkat estafet tunggal putra Indonesia tersebut.
BACA JUGA: Bulu Tangkis Indonesia Berduka, Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kami keluarga besar PBSI, insan bulu tangkis, dan para pencinta bulu tangkis tentu merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Syabda. Kami mengucapkan turut berduka cita yang mendalam."
"Untuk keluarga yang masih dirawat, semoga segera diberi kesembuhan dan kesehatan kembali seperti sedia kala," ucap Agung Firman Sampurna dalam rilis tertulis.
BACA JUGA: Kalahkan Juara Dunia Junior 2016, Syabda Selamatkan Wajah Indonesia
Syabda diketahui sedang dalam perjalananan menuju Sragen, Jawa Tengah, pada Minggu (19/3/2023) untuk menghadiri acara pemakaman neneknya yang meninggal dunia pada Minggu (19/3) malam.
Namun, di tengah perjalanan, mobil yang dikemudikan ayah Syabda, Muanis Hadi Sutamto menabrak kendaraan lain dari belakang.
Akibatnya, Syabda dan ibunda, Anik Sulistyowati (49) meninggal dunia.
Sang ayah saat ini dalam kondisi kritis, sementara kakak Syabda, Diana Sakti Anistyawati dan adiknya, Tahta Bathari Cahyaloka mengalami luka-luka.
Rencananya, Syabda dan sang ibunda akan dikebumikan di Sragen, Jawa Tengah.(pbsi/mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal