Humas PJA, Farida Kusuma mengatakan program yang direncanakan Ahok -sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama- sudah sejalan dengan visi dan misi Ancol. Makanya kata dia, tidak ada alasan bagi PJA untuk menolak wacana tersebut.
"Berarti Ancol akan menjadi destinasi wisata edukasi. Ini tentu sejalan dengan visi misi Ancol," kata Farida ketika dihubungi wartawan, Sabtu (1/12).
Farida menjelaskan Ancol berperan bukan saja dari fungsi ekonomi tetapi juga fungsi sosial yang menjadikan masyarakat bertambah pandai dengan adanya perkembangan wisata edukasi tentang Kelautan dan Perikanan. "Wisata pendidikan bisa dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan," bebernya.
Terkait dengan adanya gugatan agar Ancol dijadikan pantai publik, Farida menilai pernyataan Ahok tentu salah satu bentuk dukungan agar Ancol tetap dikelola seperti yang sudah dilakukan saat ini. "Selama ini Ancol sudah dan akan memberikan tarif yang sangat murah, bahkan ancol saat ini sudah menggratiskan kira-kira 10 persen pengunjung yang merupakan duafa dan fakir miskin," tegasnya.
Untuk ide membebaskan biaya bagi pengunjung, Farida sendiri belum memastikan. Kata dia, harus ada kajian dulu karena Ancol adalah perusahaan publik yang sebelumnya sudah ada perjanjian dengan pemegang saham sebagai coorporate. "Ancol harus konsisten dengan janji tersebut. Apabila ingkar, akan membuat masyarakat tidak percaya sehingga harga saham Ancol anjlok, dan untuk ke depannya sulit mendapatkan kepercayaan lagi untuk tiap coorporate action yang akan dilakukan," katanya.
Farida sendiri menilai lebih baik Ancol memperbesar Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberikan kesempatan rekreasi gratis kepada yatim piatu. "Termasuk bentuk-bentuk CSR lain termasuk mengelola pantai publik tak berbayar di lokasi lain," tandasnya.
Terpisah, Anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar Asraf Ali menyatakan dukungannya menjadikan Pantai Ancol dijadikan tempat pendidikan dan hiburan. Tentunya kata dia dengan konsekuensi harus ada retribusi. Apalagi Pantai Ancol sudah menjadi arena publik. "Ongkos masuk itu kan dalam rangka untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan," ujar Asraf.
Jika kemudian Ancol dibebaskan begitu saja terang Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD ini bisa dipastikan tidak akan ada yang mau menjadi penanggungjawab terhadap kenyamanan Ancol itu sendiri. "Masuk Ancol sendiri kan sejauh ini relatif terjangkau. Jika nanti masuk Ancol bebas begitu saja, dan kemudian pantai menjadi kotor siapa yang mampu menjagannya. Apapun bentuknya, retribusi harus ada," tegasnya.
Bagaimana DPRD menyikapi gugatan terhadap Ancol sendiri? Asraf mengatakan gugatan yang dilakukan harus dikaji lagi. "Apalagi yang mau digugat? Sementara masuk Ancol sudah terjangkau, jika masuk dufan, kolam renang, seaword tentu itu hal yang logis, karena memang alat-alatnya butuh perawatan yang sangat besar. Dan buktinya rakyat senang saja," tandasnya.
Sebelumnya Ahok menyatakan akan selain tempat wisata, Ancol juga akan dijadikan sebagai pusat pendidikan. Kata dia, pusat pendidikan itu bisa dikhususkan kepada program pelatihan di bidang perikanan dan kelautan. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.542 Warga Bogor HIV/AIDS
Redaktur : Tim Redaksi