Dukung Deddy Corbuzier dan Siti Fadilah, Arief Poyuono: Jangan Lebay, Bikin Malu Aja

Senin, 25 Mei 2020 – 12:56 WIB
Deddy Corbuzier. Foto: screencapt.YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyoroti video pertemuan Deddy Corbuzier dengan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di akun YouTube selebgram tersebut.

Video di channel YouTube Deddy Corbuzier itu telah disaksikan jutaan pemirsa tanah air.

BACA JUGA: Alamak, Wawancara Deddy Corbuzier dengan Siti Fadilah tak Kantongi Izin Kemenkumham

Menurut Arief, tidak ada yang salah dengan pertemuan silahturahmi tersebut. Dia justru menegaskan seharusnya pemerintah segera mengambil pelajaran dari pengalaman Siti Fadilah dalam menghadapi flu burung.

“Isinya sesuai dengan garis pemerintahan Presiden Jokowi dan pelajaran tentang bagaimana menghadapi wabah flu burung yang bisa digunakan saat ini. Seharusnya pemerintah memetik pelajaran dari pengalaman Siti Fadilah untuk mengatasi corona saat ini,” kata Arief pada Senin (15/5).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Petisi Daring Bebaskan Siti Fadilah, Ada Seruan dari Jokowi, Corona Mengamuk di Padang

Arief juga menilai pernyataaan Ditjen PAS Kemenkumham yang mengatakan wawacancara tersebut tidak ada izin, terlalu mengada-ada dan justru mencoreng pemerintahan Presiden Jokowi yang sedang sibuk menghadapi corona.

“Jangan lebay-lah. Bikin malu aja. Sebelumnya juga sudah berkali-kali wawancara dilakukan wartawan saat Siti Fadilah di dalam penjara. Semua media massa memuat pernyataan Bu Siti yang isinya bagaimana mengatasi corona,” ungkap Arief.

BACA JUGA: Mantan Menkes Siti Fadilah: Kenapa Enggak Pandeminya Dihentikan, Kita Bisa Buat Vaksin Sendiri

Dia juga tidak setuju pernyataan yang menyalahkan Deddy Corbuzier karena mengunggah pertemuan silahturahminya di akun YouTube-nya kemudian dikutip oleh berbagai media nasional.

“Sudah jelas itu hak privasi Deddy meng-upload dokumentasi tersebut, yang justru menjadi hak publik untuk tahu. Ingat ini bukan zaman orde baru lagi, yang semua hak publik bisa didapat kalau ada izin,” ujarnya.

Sebaiknya, kata Arief, Kemenkumham melakukan evaluasi dan mengurus semua tahanan yang positif corona dan berbahaya bagi tahanan yang lain. Karena kalau dibiarkan, ujar dia, maka Kemenkumham dalam hal ini bersalah karena melakukan pembiaran yang membahayakan nyawa orang lain.

“Melepaskan penjahat kriminal beberapa waktu lalu sudah salah karena justru membahayakan masyarakat. Sekarang dengan memasukan orang berisiko seperti Siti Fadilah kembali ke penjara Pondok Bambu yang sudah daerah merah corona tambah salah lagi,” tuntasnya.

Seperti diketahui, Siti kembali dijebloskan ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Sebelumnya Siti, Rabu 20 Mei 2020, berobat ke RSPAD Gatot Soebroto dengan tujuan mengobati terkait penyakit asma yang di deritanya.

Siti baru-baru ini secara eksklusif diwawancarai Deddy Corbuzier, saat tengah menjalani masa hukuman akibat kasus korupsi.

Dalam wawancara itu, diketahui, Siti bicara blakblakan tentang konspirasi dan virus corona di YouTube Deddy Corbuzier.

Perbincangan keduanya ini bahkan menjadi viral di media sosial. Apalagi Siti Fadilah mengungkap soal kasusnya, flu burung, virus corona hingga Bill Gates.

Namun, ternyata kegiatan wawancara yang ditayangkan di channel YouTube Deddy Corbuzier tersebut tak seizin Ditjen PAS Kementerian Hukum dan HAM.

"Itu nggak ada izin," kata Kabag Humas Ditjen PAS, Rika sebagaimana dikutip sejumlah media. (boy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler