Dukung Distribusi Energi Idulfitri 2024, PHE Pastikan Pasokan Terpenuhi

Selasa, 09 April 2024 – 13:54 WIB
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina. Foto dok PHE

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mempunyai tugas utama untuk mencari sumber minyak dan gas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Arya Dwi Paramita menuturkan PHE turut berkontribusi menjadi bagian Satuan Tugas (Satgas) Ramadan IdulFitri (RAFI) 2024 PT Pertamina dengan memastikan operasional berjalan dengan baik.

BACA JUGA: Konsumsi BBM Pertamina Melonjak, Penjualan Pertamax Turbo Naik 90 Persen

"Beberapa catatan penting untuk mendukung distribusi tersebut di antaranya dicapai PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field yang berhasil mencatatkan tingkat produksi minyak tertinggi dengan menghasilkan sebesar 3.545 BOPD (barrel of oil per day atau barel minyak per hari) pada Maret 2024 lalu. Jumlah produksi ini merupakan yang tertinggi sejak 1987," ujar Arya.

Tingkat produksi ini dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD sejak diproduksikan pada 20 Maret 2024 dan sumur workover ST-194 yang menyumbang sebesar 206 BOPD sejak 21 maret 2024.

BACA JUGA: VKTR & Gapura Angkasa Hadirkan Bus Listrik Ramah Lingkungan di Bandara Soetta

Saat ini, PEP Sangatta Field berada di bawah Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Zona 9.

"Hal ini merupakan wujud nyata upaya Subholding Upstream dalam menahan laju penurunan alami dan mempertahankan tingkat produksi lapangan yang dikelola," tutur dia.

BACA JUGA: Mudik Asyik Bersama BUMN 2024: Perhutani Berangkatkan Ratusan Peserta

Selain itu, untuk menjaga keberlanjutan pasokan migas dalam negeri, kegiatan pengeboran eksplorasi terus dijalankan. Salah satunya sumur Julang Emas yang berada di wilayah Pertamina EP Donggi Matindok Field (PEP DMF), Banggai, Sulawesi Tengah.

Total waktu pengeboran memakan waktu sekitar 80 hari dan angka hasil temuan akan dikaji berdasarkan uji produksi yang telah berlangsung pada Maret lalu.

"Diharapkan temuan ini nantinya akan mendorong angka produksi PEP DMF berupa gas yang saat ini tercatat sebesar 95 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD)," jelasnya.

PHE juga merupakan kontributor produksi minyak nasional sebesar 68% dan gas sebesar 33%.

Mengacu proyeksi kebutuhan energi primer Indonesia berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) maka minyak dan gas bumi masih akan menempati porsi 44% (gas 24% dan oil 20%) dari total 1.000 megaton oil equivalent (MTOE) pada 2050.

Menyikapi hal tersebut, penetrasi PHE dalam mengupayakan ketersediaan energi di industri hulu migas menjadi hal penting sejalan dengan kinerja optimal yang dilakukan selama ini.

Untuk memastikan produksi berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur, telah dilaksanakan peninjauan langsung oleh jajaran direksi dan manajemen PHE, di antaranya di Pertamina Hulu Mahakam, dan beberapa area kerja lain, mulai dari Regional Sumatera hingga Regional Internasional serta anak perusahaan, melalui kegiatan Management Walkthrough (MWT) sejalan dengan kegiatan Safari Ramadan 1445 Hijriah.

"Kegiatan MWT ini guna meninjau hasil dari produksi mampu didistribusikan dengan lancar kepada industri hilir migas, dan memastikan kebutuhan energi dapat terpenuhi dengan baik, terlebih dengan meningkatnya kebutuhan akan sumberdaya energi di bulan Ramadan dan IdulFitri 2024," terang dia.

PHE yang mengelola wilayah kerja hulu migas di daerah onshore (darat) maupun offshore (lepas pantai) sambung Arya, terus meningkatkan kinerja optimal untuk mendukung tercapainya target produksi yang telah ditetapkan perusahaan.

PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

PHE berkomitmen pada sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.

Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan.

Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandard ISO 37001:2016.

Arya menegaskan PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler