Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku

Jumat, 22 November 2024 – 14:46 WIB
Anies Baswedan dan pendiri Heka Leka, Stanley Ferdinandus di Cilandak, Jakarta Selatan. Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bercerita tentang pengalamannya mengunjungi Maluku dalam acara ulang tahun Heka Leka yang ke-13.

Dalam acara '13 Tahun Heka Leka - Langkah Baru Membangun Manusia Maluku', Anies mengenang momen pertama kali melihat potensi anak-anak Maluku, bersama pendiri Heka Leka, Stanley Ferdinandus.

BACA JUGA: Berpesan ke Pendukungnya, Anies: Jangan Berubah Hanya karena Ada Pembagian, Hati-Hati

"Datang ke sebuah tempat yang pribadi-pribadinya tuh kelihatan bersemangat. Itu enggak bisa digambarkan kayak apa ya, tetapi bisa dirasakan. Dan itu yang saya rasakan ketika datang pertama kali," kata Anies Baswedan di Visinema Picture, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Runner-up Pilpres 2024 itu menilai infrastruktur di Maluku memang terbilang masih terbatas dan jauh dari pusat kemajuan ekonomi.

Namun, dia menemukan semangat belajar yang luar biasa, termasuk guru dan murid yang serius memikirkan pendidikan.

Sebagai politikus yang dikenal concern terhadap pendidikan, Anies berharap pemerintah memiliki lebih banyak lagi alokasi anggaran untuk memastikan anak di pulau-pulau kecil bisa mendapatkan pendidikan.

Bukan hanya pendidikan dasar, tetapi hingga jenjang Sekolah Mengenah Atas (SMA), sehingga dimana pun dilahirkan, kesempatannya tetap setara.

"Itu saya sampaikan tadi, pada tiap-tiap pulau, itu sebaiknya Kalau ada SD, ada SMP. Kalau ada SMP, ada SMA. Dengan begitu, sampai dengan kelas 12 SMA ataupun SMK, mereka masih bisa berada di tempatnya," tuturnya.

Menyadari banyaknya tantangan tersebut, Anies Baswedan pun memberikan dukungan untuk gerakan pendidikan dari yayasan yang berfokus pada literasi dan pendidikan anak-anak di Maluku, Heka Leka.

Berdasarkan Data Verifikasi Pusdatin, November 2023, data rasio pendidik dan peserta didik di Provinsi Maluku memiliki perbandingan 1:12 untuk sekolah dasar.

Sementara itu, terdapat 1.076 anak putus sekolah pada tingkatan yang sama.

Sejalan dengan visi Indonesia Emas pada tahun 2045, Heka Leka membangun inisiatif strategis pengembangan Lanjut Literasi Kepulauan di Maluku.

Strategi ini bertujuan meningkatkan hasil melalui pendekatan terstruktur untuk pelatihan guru, pengembangan kurikulum, dan keterlibatan masyarakat dalam peningkatan kualitas pendidikan secara swadaya.

Di dalam strategi ini juga dirancang program untuk mengatasi tantangan kritis pada tingkatan PAUD dan pengembangan literasi dasar di Provinsi Maluku dan wilayah Indonesia Timur lebih luas.

"Heka Leka sangat bersyukur memiliki jejaring yang sangat peduli mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Maluku," kata Stanley Ferdinandus, Pendiri dan Direktur Yayasan Heka Leka.

Pada 2024, Heka Leka telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 200an guru PAUD untuk meningkatkan kualitas pengajaran di daerah terpencil.

Memfasilitasi lebih dari 2.000 guru SD-SMA/SMK dari puluhan sekolah, memfasilitasi lebih dari 20.000 murid PAUD dan SD, serta menyalurkan lebih dari 50.000 buku pelajaran dan bacaan melalui Program Maluku Membaca.

Sejak 2022, Heka Leka memperkuat program Maluku Membaca dengan mengembangkan Program Literasi Kepulauan.

Melalui kerja sama dengan Room To Read, Heka Leka memfasilitasi 12 sekolah dasar di Pulau Saparua dalam pengembangan perpustakaan ramah anak.

Targetnya, sebelum tahun 2028 Heka Leka mampu menyelesaikan 100 perpustakaan ramah anak dari Pulau Haruku, Saparua, Nusalaut dan Kepulauan Banda.

Bersama Ayo Bantu, sebuah platform donasi online, Heka Leka mengukuhkan berkolaborasi melakukan penggalangan dana untuk kampanye Literasi Kepulauan.

Kesepakatan lainnya dilakukan dengan Jalin Mimpi, sebuah organisasi nirlaba pendidikan, untuk menggerakkan program traveling dan sharing “Shareveling” bagi siapa saja yang ingin berwisata ke Maluku sambil menjadi relawan pendidikan.

Terdapat juga program “Jelajah Rempah” bersama komunitas pelari, untuk mengadakan ajang lari di Maluku dan Jakarta sebagai usaha merealisasikan pembangunan 28 perpustakaan di Pulau Saparua.

"Saat ini bersama para sahabat dari berbagai kalangan dan latar belakang, kami berusaha menginisiasi ide-ide program yang lebih kreatif, sehingga bisa menjangkau lebih banyak ketertarikan orang untuk mendukung pendidikan anak-anak Maluku," tutur Stanley. (mcr31/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler