jpnn.com, TEMANGGUNG - BNI bersinergi dengan Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara Kementerian BUMN untuk bisa mendukung industri kopi nasional.
Project Management Office ini merupakan inisiasi dari KBUMN untuk membentuk sinergi antar BUMN mendukung industri kopi nasional.
BACA JUGA: Bidik Ekspor ke AS, SIG Segera Rampungkan Dermaga & Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban
BNI ikut terlibat di dalamnya sebagai perbankan yang menyediakan solusi-solusi keuangan bagi petani dan pengusaha kopi nasional.
Salah satu ekosistem binaan BNI JKK sinergi dengan PMO Kopi & Kakao Nusantara berada di Kab. Temanggung yaitu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wanaasri.
BACA JUGA: Jamkrindo Kanwil Denpasar Menjamin 243.109 UMKM Senilai Rp 17,3 Triliun
LMDH Wanaasri merupakan kelompok petani kopi di Kab. Temanggung yang membudidayakan kopi di lahan milik Perhutani.
Kelompok ini telah melakukan budidaya sejak 1970 secara turun-temurun dan pada 2007 telah memperoleh SK pengolahan lahan.
BACA JUGA: Emas Batangan Gift Series Christmas Eve, Bisa jadi Kado Natal Istimewa
Saat ini kelompok LMDH Wanaasri telah beranggotakan 473 petani dan terus berkembang sampai saat ini.
Meski begitu kelompok ini juga menghadapi berbagai tantangan seperti produktivitas rendah dengan rata-rata 0,6 ton/ha biji kering.
Petani kopi juga harus menyewa alat pengolahan kopi untuk mengolah kopi sampai ke biji roast dan bubuk karena tidak punya alat.
Atas permasalahan tersebut BNI menginisiasi kegiatan ‘Optimalisasi Ekosistem Kopi Temanggung – Sinergi BNI Jejak Kopi Khatulistiwa dan PMO Kopi & Kakao Nusantara pada Kamis, 19 Desember 2024 di Desa Kertosari, Kec. Jumo, Kab. Temanggung, Jawa Tengah.
Perwakilan Ketua PMO Kopi & Kakao Nusantara, Deslaknyo Wisnu Hanjagi menjelaskan peranan penting Kopi Temanggung di industri kopi Indonesia dan pasar dunia.
"Ekosistem Kopi Temanggung adalah salah satu ekosistem yang kita inisiasi bersama. Sejak 2023 hingga saat ini ekosistem Kopi Temanggung terus berkembang. Namun kami akan terus mengembangkan Kopi Temanggung menjadi produk lokal yang akan terus berkembang hingga ke pasar dunia. Karena dari semua produsen kopi yang ada di Indonesia 96% itu adalah hasil produksi petani. Jadi petaninya yang harus naik kelas,” kata Deslaknyo.
Selain itu Regional CEO BNI Wilayah Yogyakarta, Ariyanto Soewondo Geni juga menjelaskan peranan BNI dalam mengembangkan ekosistem kopi nasional, termasuk ekosistem Kopi Temanggung.
Kopi Temanggung merupakan salah satu komoditas utama Kab. Temanggung selain Tembakau. Komoditas ini terbukti menyangga perekonomian masyarakat terutama masyarakat desa hutan.
"BNI memberikan kontribusi nyata berupa pemberian alat dan solusi keuangan. Kontribusi BNI tidak hanya sampai acara ini saja, tapi kami punya konsep ekositem mulai dari pendampingan, penguatan, permodalan dengan produk BNI seperti KUR dan BWU hingga menuju orientasi ekspor dengan produk Xpora. Kami membantu petani kopi Temanggung untuk memiliki nilai tambah dan lebih optimal,” terang Ariyanto Soewondo Geni.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada