jpnn.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) berkomitmen mendorong dekarbonisasi industri dan agenda transisi energi dalam operasional bisnisnya.
Hal ini digalakkan seiring kesadaran berbisnis berkelanjutan makin menguat setelah pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Pertamax Green 95 Langkah Nyata Pertamina Mendukung Capaian NZE 2060
Dekarboniasi industri dipercaya sebagai salah satu upaya membangun resiliensi ekonomi nasional.
Tak ayal, upaya mencapai netralitas karbon dan melakukan efisiensi energi kini menjadi perhatian lintas sektor, tak terkecuali sektor bisnis dan perbankan.
BACA JUGA: Dukung Pencapaian NZE, Pertamina Kontribusi Aktif dalam Pengelolaan Perhutanan Sosial
Salah satu inisiatif Bank BTPN ini diwujudkan melalui pelaksanaan Sustainability Seminar 2023 “Addressing Climate Change Through Decarbonization Initiatives Across Wider Business Sectors”.
Kegiatan ini bagian dari upaya memberikan pengetahuan kepada nasabah korporasi terkait usaha dekarbonisasi.
Konsep dekarbonisasi tidak hanya dapat dilakukan oleh sektor energi saja, tetapi juga bisa dilakukan oleh berbagai sektor bisnis.
Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar berkomitmen mewujudkan dekarbonisasi untuk mendukung pemerintah menekan emisi karbon.
Henoch menjelaskan pihaknya sudah memiliki roadmap sebagai wujud komitmen untuk mengejar target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050.
"Kami mengambil langkah serius dalam mengimplementasi dekarbonisasi guna mewujudkan keberlanjutan dari segi lingkungan, sosial, dan juga tata kelola manajemen yang baik," kata Henoch saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/10).
Di sisi lain, Head Of Wholesale, Commercial, And Transaction Banking Bank BTPN Nathan Christianto memaparkan tentang komitmen dan dukungan pihaknya bagi para nasabah terkait Environmental, Social, and Governance (ESG).
Bank BTPN menyediakan instrumen- pembiayaan ESG, seperti green/social loan dan juga sustainability-linked loan.
Tak hanya bantuan finansial saja, Bank BTPN ikut membantu menganalisis tren pasar terkini terkait ESG.
"Memberikan saran dalam pengembangan sustainable finance framework serta pemilihan parameter yang tepat untuk mengukur pencapaian keberlanjutan nasabah terkait kinerja ESG,” kata Nathan. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah