Dukung Swasembada Pangan nasional, PTPN Inisiasi Program PSR Intercropping Padi

Selasa, 26 November 2024 – 21:04 WIB
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani. Foto dok PTPN

jpnn.com, PEKANBARU - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III melalui sub holding PT Perkebunan Nusantara IV akan menginisiasi program peremajaan sawit rakyat yang ditumpang sari atau intecropping dengan penanaman padi.

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.

BACA JUGA: Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III, Mohammad Abdul Ghani mengatakan total luas perkebunan sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta Ha dengan 42 persennya atau 6,94 juta Ha merupakan kebun sawit milik rakyat.

"Untuk kebun milik rakyat sendiri, dari 6,9 juta Ha itu saat ini ada sekitar 2,8 juta Ha sawit yang usianya diatas 25 tahun dan perlu segera diremajakan," kata dia.

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing

Selama ini lokasi areal peremajaan sawit rakyat (PSR) kerap berstatus "idle" selama kurang lebih dua setengah tahun atau menjelang panen tiba.

Oleh karena itu, PTPN yang mendapat arahan dari Kementerian BUMN telah menjalin sinergi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan berbagai pihak terkait untuk menginisiasi pelaksanaan program intercropping di areal PSR saat kondisi tanaman belum menghasilkan.

BACA JUGA: Beragam Produk Properti Berkualitas Hadir di Pameran Summarecon Expo 2024

"Dalam proses peremajaan tanaman berpotensi dapat ditanami padi gogo melalui tumpang sari tanaman sela atau intercropping selama dua tahun. Yakni pada areal Tanaman Belum Menghasilkan tahun pertama (TBM I) dan Tanaman Belum Menghasilkan Tahun Kedua (TBM II). Ini potensinya cukup besar untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan bapak presiden," tuturnya.

Inisiasi yang turut melibatkan para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan PT Riset Perkebunan Nusantara itu diwujudkan melalui Program Tanam Padi PTPN yang rencananya akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.

Sebagai pilot project, TAMPAN perdana akan digesa di lahan PSR yang menjadi binaan PTPN IV (PalmCo) yang ada di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Direktur PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menambahkan penanaman padi di lahan PSR tersebut akan menggunakan Padi Gogo melalui mekanisme pola intercropping pada sebagian areal tanam ulang kebun sawit plasma milik Koperasi Produsen Karya Maju di Kampung Berumbung Baru, Kecamatan Dayun, Siak.

“Rencananya kami akan memulai di atas 60 Ha areal PSR milik petani di Siak. Dari 60 Ha tersebut, dengan mekanisme tumpang sari atau tanaman sela, maka padi gogo bisa ditanam mencapai 20 Ha,” beber Jatmiko.

Padi gogo merupakan suatu jenis padi yang tidak ditanam di sawah yang memerlukan pengairan yang banyak, ia acap ditanam di kebun atau ladang yang tidak memerlukan irigasi khusus.

Jatmiko menjelaskan hingga 2029 mendatang, PTPN IV berupaya untuk dapat mengelola pelaksanaan intercropping padi gogo pada areal PSR yang diupayakan Perusahaan.

“Tentunya menjadi tantangan besar untuk dapat mendorong terlaksananya ribuan hektar PSR pertahun, namun jika berhasil maka ini solusi dalam hal cetak sawah tanpa ekstensifikasi lahan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, menurut Jatmiko guna mencapai keberhasilan yang optimal atas pelaksanaan Program TAMPAN maka butuh dukungan dari berbagai pihak, baik Kementerian terkait, BPDP, Pemerintah Daerah, lembaga pembiayaan, produsen bibit, produsen pupuk, lembaga riset, hingga tentunya kelembagaan petani.

“Kami juga berterimakasih kepada IPB dan RPN yang telah membantu melaksanakan riset, juga kepada kementerian terkait sehingga program ini dapat segera kami luncurkan dengan optimal," jelasnya.

IPB sebelumnya telah meluncurkan program pengembangan padi gogo guna mengoptimalkan potensi intercropping padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat untuk mendukung ketahanan pangan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler