Dukung Upaya Mitigasi Perubahan Iklim, Pertamina Rehabilitasi Mangrove di Kupang NTT

Minggu, 10 Maret 2024 – 21:53 WIB
Pertamina mendukung upaya mitigasi perubahan iklim melalui kegiatan rehabilitasi mangrove yang dikoordinir Kemenko Marves di pesisir Pantai Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, NTT, Jumat (7/3). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, KUPANG - Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina memulihkan lingkungan melalui rehabilitasi mangrove di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan tersebut diselenggarakan bersamaan dengan aksi penanaman serentak dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan ke-41 di pesisir Pantai Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah yang dihadiri lebih dari 500 tamu undangan dan warga sekitar pada Jumat (7/3).

BACA JUGA: Berkat 3 Program Unggulan Ini, Pertamina Raih Apresiasi Fortune Indonesia Change The World 2023

Rehabilitasi mangrove di NTT ini dikoordinir Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang merupakan upaya dan aksi nyata untuk memulihkan lingkungan serta memitigasi perubahan iklim.

Pada kesempatan tersebut, hadir Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti, Pj Gubernur NTT Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake, Waaster KASAD Bidang Tahwil Komsos Dan Bhakti TNI Brigadir Jenderal Taufiq Shobri.

BACA JUGA: Anak Usaha Pertamina akan Mempercepat Bisnis Perluasan Pemanfaatan LNG

Hadir juga Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Tasdiyanto, Kepala Balai Besar KSDA NTT Arief Mahmud, Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Brahmantya S. Poerwadi, dan perwakilan dari beberapa perusahaan PT PLN (Persero), PT Pelindo (Persero) dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI).

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti menyampaikan untuk mempercepat program rehabilitasi mangrove di Indonesia dibutuhkan dukungan pentahelix.

BACA JUGA: Dorong Pertumbuhan Industri Dalam Negeri, Pertamina jadi Kontributor TKDN Terbesar

"Kemenko Marves telah menggalang dukungan untuk tanam mangrove dari program TJSL sejak tahun 2021 dan akan terus berlangsung ke depannya, dan diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dari pencapaian target nasional 600 ribu hektare mangrove, dan kami harapkan terjadi peningkatkan mata pencaharian masyarakat dari mangrove," ujar Nani dalam keterangan yang diterima, Minggu (10/3).

Program TJSL Hutan Pertamina yang sejalan dengan proses mitigasi perubahan iklim serta rehabilitasi hutan sudah dijalankan secara massif di seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini sudah ada lebih dari 6 juta pohon yang sudah tertanam di seluruh Indonesia dan terus akan bertambah di tahun-tahun mendatang.

Corporate Secretary Pertamina Brahmantya S. Poewardi menyampaikan komitmen Pertamina untuk terus merehabilitasi mangrove.

“Tahun ini, Pertamina akan melaksanakan rehabilitasi mangrove di sekitar wilayah operasi Pertamina dan beberapa lokasi bekerja sama dengan Kemenkomarves serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diantaranya di wilayah NTT, Kalimantan Utara, dan Aceh Singkil," ujar Brahmantya.

Program ini dijalankan sebagai bentuk implementasi komitmen Environmental, Social & Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 13 penanganan perubahan iklim, poin 14 menjaga ekosistem laut, serta poin 15 menjaga ekosistem daratan.

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake menyampaikan apresiasi kepada seluruh instansi yang telah memperhatikan NTT pada khususnya.

“Saya memberikan apresiasi khusus kepada Kemenko Marves dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pertamina, perusahaan BUMN dan swasta, yang telah memberikan perhatian besar pada upaya rehab mangrove khususnya di NTT," ucapnya.

Dia menyampaikan hutan mangrove memiliki fungsi penting dari aspek ekologi, ekonomi maupun mendukung kehidupan sosial budaya masyarakat.

"Eksosistem ini habitat penjaga bagi kehidupan baik di daratan perairan laut dan menjaga kualitas atmosfir dari polusi karbon," harapnya.

Harapannya dari rehabilitasi mangrove di NTT ini dapat mengajak masyarakat luas untuk lebih aktif mencintai lingkungan dan melakukan aksi peduli lingkungan sehingga pada akhirnya dapat membantu peningkatan kualitas lingkungan hidup dan juga kualitas hidup masyarakat. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler