Dukungan Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektar & AUTP, Jasindo Berpengalaman Beri Perlindungan kepada Petani

Rabu, 13 November 2024 – 15:17 WIB
Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel (batik biru). Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan melakukan perluasan lahan tani menjadi 4 juta hektar mendapat dukungan sejumlah pihak.

Apalagi program perluasan lahan tani juga diperkuat dengan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dimiliki Kementerian Pertanian (Kementan) guna melindungi petani padi dari risiko gagal panen.

BACA JUGA: Kinerja Asuransi Jasindo Terus Tumbuh Hingga Kuartal III 2024, Laba Meningkat

“Asuransi ini memberikan kompensasi finansial kepada petani yang mengalami kerugian akibat bencana alam atau kejadian yang merugikan lainnya, seperti banjir, kekeringan, atau hama. Kementan sedang berupaya untuk menyesuaikan mekanisme asuransi pertanian dengan karakteristik komoditas lain yang berisiko, seperti kedelai dan jagung,” ujar Septradi, Anggota Dewan Pembina Aliansi Masyarakat Penyelamat Pertanian Indonesia (AMPPI).

Septradi memaparkan, perluasan lahan tani menjadi 4 juta hektar itu untuk tujuh komoditas penting di antaranya, padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun.

BACA JUGA: Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi

Menurutnya, perluasan lahan tani menjadi 4 juta hektar seperti yang direncanakan Presiden Prabowo harus didukung.

Saat ini Kementan juga menyampaikan program perluasan lahan tani bertujuan untuk meningkatkan swasembada pangan, mengurangi ketergantungan impor, serta memperkuat perekonomian desa dan sektor pertanian.

BACA JUGA: Hunian di Summarecon Crown Gading, Harga Mulai Rp 1,9 Miliar

Upaya ini tentu melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petani, dan sektor swasta, untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program.

“Perluasan lahan tani ini juga harus dibarengi dengan kesiapan unsur-unsur pendukung lain seperti bibit, pupuk, dan petani yang menggarap,” terangnya.

“Untuk memastikan keberhasilan program perluasan lahan tani perlu adanya kesiapan yang matang terhadap berbagai unsur pendukung selain lahan itu sendiri,” sambungnya.

Sementara terkait faktor cuaca yang kurang menentu dan ekstrim, Septradi menuturkan, perubahan iklim dan cuaca ekstrim memang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam sektor pertanian di Indonesia.

Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian dalam hasil pertanian, termasuk fenomena seperti kekeringan panjang, banjir atau angin topan yang merusak tanaman.

“Oleh karena itu, perlindungan terhadap petani melalui asuransi pertanian menjadi penting agar petani dapat mengurangi risiko kerugian akibat kegagalan panen atau kerusakan yang disebabkan oleh cuaca ekstrem,” bebernya.

Sejalan dengan rencana perluasan lahan tani ini, Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia, Andy Samuel menyatakan pihaknya siap untuk mendukung program pemerintah dalam pencanangan swasembada pangan.

“Jasindo sudah memiliki pengalaman selama beberapa tahun dalam memberikan perlindungan kepada petani padi, bahkan kami juga telah memberikan perlindungan kepada peternak sapi juga,” kata Andy saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Andy menambahkan Jasindo juga siap jika pemerintah melalui Kementerian Pertanian meminta Jasindo untuk melindungi komoditas-komoditas lain yang menjadi program pemerintah.

“Kami sebagai perusahaan BUMN siap mendukung semua program yang dicanangkan pemerintah yang sesuai dengan core bisnis Perusahaan,” kata Andy.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler