jpnn.com, JAKARTA - Giliran jajaran pengurus DPD I dan II Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan mendukung Airlangga Hartarto untuk kembali menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu periode 2019-2024.
Sebelumnya, dukungan untuk Airlangga datang dari DPD Golkar Sulawesi Selatan. Dengan makin banyaknya dukungan ini, Airlangga diyakini bakal memenangi pemilihan ketum Golkar dalam Musyawarah Nasional yang dihelat 5-6 Desember 2019.
BACA JUGA: Ingat Ya, di Rapimnas Golkar Mayoritas DPD Provinsi Dukung Airlangga Hartarto
"Seluruh Dewan Pimpinan Daerah II dan juga DPD I NTT solid mendukung Airlangga Hartarto di Munas Partai Golkar," kata Ketua DPD Partai Golkar NTT, Melkianus Laka Lena, Senin (25/11).
Melkianus mengatakan, DPD Golkar tingkat I dan II sepakat bahwa dukungan untuk Airlangga kembali memimpin Golkar, merupakan harga mati.
BACA JUGA: Solid Dukung Airlangga, Golkar Sumbar: Kami Melihat Tanda-Tanda Zaman
"NTT sudah bulat dan tetap solid mendukung Airlangga Hartarto untuk menjadi Ketua Umum Golkar. Semua DPD II se-NTT dan DPD I sudah sepakat," katanya.
NTT sendiri, kata dia, akan menyumbang 23 suara untuk Airlangga pada Munas yakni 22 suara DPD II dan satu suara dari DPD I. Jajaran DPD Golkar se-NTT memilih Airlangga untuk kembali memimpin Golkar setelah melalui berbagai pertimbangan.
Mereka menilai Airlangga berhasil memimpin Golkar melewati badai dan keluar sebagai pemenang kedua pada Pemilu serentak 2019. "Airlangga Hartarto memiliki semua kriteria untuk menjabat pucuk pimpinan tertinggi itu di Partai Golkar," katanya.
Mereka berharap kubu Bambang Soesatyo tidak membuat isu untuk menjatuhkan Airlangga selaku kompetitor dalam perebutan pucuk pimpinan Golkar.
"Tidak perlu teriak-teriak dan menjelekkan Pak Airlangga," kata politikus Golkar Ace Hasan Syadzily.
Ace menambahkan, Airlangga sudah mengantarkan Bamsoet ke pucuk pimpinan MPR RI. Itu semua sesuai dengan kesepakatan Bamsoet dan Airlangga.
"Yang jelas kesepakatan itu adalah Pak Bamsoet tidak akan maju menjadi caketum Partai Golkar jika sudah ditugaskan sebagai Ketua MPR RI, itu yang harus digarisbawahi. Soal yang lain-lain, hanya Pak Airlangga dan Pak Bamsoet yang tahu," tegas Ace.
Ace pun menyarankan para pendukung Bamsoet untuk mengikuti saja Munas yang akan dihelat 3-5 Desember 2019 mendatang. Jika ingin mendorong Bamsoet maju, maka sebaiknya tidak menjelekkan Airlangga, melainkan menawarkan program.
"Sudah seharusnya ajang Munas ini kita sambut dengan kegembiraan dan musyawarah mufakat, bukan berhalusinasi bahwa ada intimidasi segala macam," ujar Ace.
Dia mengimbau Bamsoet dan pendukungnya diingatkan untuk tidak mengganggu dan membuat gaduh suasana politik nasional karena hanya sebuah ambisi. Terlebih, selama kepimpinan Airlangga, Golkar sangat berperan dalam kemenangan Presiden Jokowi di Pilpres 2019.
"Ingat betul, Partai Golkar melejit dibawa Airlangga Hartarto sebagai ketua umum yang top," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Partai Golkar Syahmud Basri Ngabalin.
Sehingga soliditas dan komitmen harus terjaga jelang Munas Golkar. Adapun desakan Bamsoet yang diinginkan oleh salah satu kader maju pada Munas Golkar yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2019, tentunya harus disikapi bahwa Airlangga dan Partai Golkar kini menjadi tulang punggung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Oleh karena itu segenap kader Partai Golkar harus menjaga soliditas Partai Golkar dan pemerintah," ucapnya.
Dia menganggap ambisi Bamsoet menjadi tidak terkendali. Sesuai nalar, maka ambisi tersebut dapat merusak relasi Partai Golkar dengan Jokowi dan akan menjadi titik mulainya guncangan terhadap pemerintah.
"Marilah kita sama-sama menjaga soliditas dan komitmen membesarkan Partai Golkar. Peran dan kepedulian pak Jokowi pada Partai Golkar telah menjadikan dan memberikannya hak untuk ikut menentukan kebesaran Partai Golkar," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad