jpnn.com, WASHINGTON - Donald Trump kemungkinan hanya menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) satu periode saja. Elektabilitasnya sebagai calon presiden petahana terus turun, sedangkan Joe Biden yang akan menjadi penantangnya kian moncer.
Hasil survei terkini Quinnipiac University yang dirilis Rabu (20/5) menunjukkan selisih tingkat dukungan antara Trump dengan Biden mencapai 11 persen. Trump sebagai capres dari Partai Republik mengantongi dukungan 39 persen, sedangkan Biden sebagai kandidat dari Partai Demokrat sudah mencapai angka 50 persen.
BACA JUGA: Donald Trump Jeblok di Survei Pilpres, Joe Biden Kuasai 3 Negara Bagian Kunci
Survei itu juga memotret tingkat dukungan pemilih Partai Demokrat terhadap Biden. Hanya 88 persen pemilih Partai Demokrat yang memilih Biden, sedangkan 5 persen lainnya mendukung Trump.
Sementara tingkat dukungan pemilih Partai Republik terhadap Trump hanya 87 persen. Adapun pemilih Partai Republik yang mendukung Biden ada 8 persen.
BACA JUGA: Mengolok-olok Trump, Guns N Roses Bikin Kaus Live Nâ Let Die With COVID 45
Quinnipiac University dalam surveinya juga menjajaki tingkat dukungan pemilih independen terhadap capres. Hasilnya adalah 47 persen memilih Biden, sedangkan 36 persen mendukung Trump.
Tingkat dukungan untuk Biden bertambah seiring meningkatnya kekecewaan publik AS terhadap respons Trump atas penanganan virus corona. Hanya 41 persen yang setuju dengan respons Trump, sedangkan 55 persen berpendapat sebaliknya.
BACA JUGA: Wapres AS Minta Dugaan Korupsi Joe Biden Diusut
Lantas siapakah capres yang dianggap lebih baik dalam menangani pandemi virus corona? Ada 55 persen yang lebih sreg dengan Biden, sedangkan yang memilih Trump hanya 39 persen.
Selain itu, ada 55 persen responden yang menganggap Biden akan menangani layanan kesehatan lebih baik ketimbang Trump. Hanya 39 persen yang menganggap Trump bakal lebih baik menangani leyanan kesehatan.
Namun soal tingkat dukungan terkait isu ekonomi, selisihnya tipis. Ada 48 persen yang mendukung Biden, sementara 47 persen memilih Trump.
Tim Malloy, analis jajak pendapat dari Quinnipiac University mengatakan, selisih 11 poin itu menjadi sinyal bagi tim sukses Trump bahwa dukungan terhadap Presiden ke-45 AS tersebut kian goyah. ”Paling buruk bagi mereka, ketika kasus virus corona melonjak, penilaian Trump dipertanyakan,” ujarnya.
Quinnipiac University melakukan survei itu terhadap 1.323 pemilih terdaftar. Margin of error survei itu di angka kurang lebih 2,7 persen.(usatoday/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni