Dukung Kesetaraan Gender, Pegadaian Edukasi Keuangan Perempuan dalam Perayaan Hari Kartini

Rabu, 24 April 2024 – 03:27 WIB
Ilustrasi PT Pegadaian. Foto: dok. JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Pegadaian mendukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema 'Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat' dalam memperingati Hari Kartini, yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (23/4).

Acara ini, dihadiri oleh para tokoh Kartini Masa Kini seperti Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewiserta, Staf Ahli Bidang Keuangan Dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting dan Pemimpin Wilayah IX Jakarta 2 PT Pegadaian Endang Pertiwi.

BACA JUGA: Pegadaian Bersama Kementerian Kembali Membuka Relawan Bakti BUMN Batch V

"Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan melalui edukasi dari lembaga layanan jasa keuangan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kami bangga dapat berkontribusi pada penyelenggaraan acara ini, yang tidak hanya merayakan Hari Kartini tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi perempuan Indonesia untuk maju,” ujar Endang.

Kegiatan ini melibatkan 1.300 perempuan, yang hadir baik secara offline maupun online.

BACA JUGA: Berkah Ramadan, Rumah BUMN SIG di Rembang Raup Lonjakan Penjualan Hampers

Pegadaian berkesempatan untuk memperkenalkan materi tentang Tabungan Emas, sebagai bagian dari solusi finansial dalam bentuk investasi yang bertujuan sejalan dengan TPB/SDGs  nomor (4) Pendidikan Berkualitas dan (5) Kesetaraan Gender.

PT Pegadaian berkomitmen pada pencapaian kedua tujuan ini melalui penguatan kapasitas perempuan dalam mengelola keuangan.

BACA JUGA: Kinerja 2023 Positif, Chitose Internasional Rambah Bisnis Alat Kesehatan

Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan atau SNLIK dari OJK Tahun 2022, tingkat literasi keuangan perempuan di Indonesia telah meningkat menjadi 50,33%, angka ini lebih tinggi daripada laki-laki yang berada pada 49,05%.

Namun tingkat inklusi keuangan perempuan masih tercatat lebih rendah dibandingkan laki-laki, yaitu 83,88% berbanding 86,28%.

Loto menyampaikan bahwa tingkat inklusi keuangan perempuan yang lebih rendah dari laki-laki menandakan masih banyak perempuan yang belum sepenuhnya memanfaatkan layanan keuangan yang ada. Menariknya, 64,5% dari seluruh pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Hal ini adalah bukti nyata bahwa perempuan bukan hanya konsumen, tapi juga penggerak utama dalam roda ekonomi di Indonesia.

Acara ini mendapat sambutan positif dari para peserta dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta keterampilan keuangan di kalangan perempuan, memberikan mereka bantuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan finansial dengan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler