jpnn.com, KAPUAS HULU - Tragedi yang menimpa rombongan murid taman kanak-kanak (TK) asal Desa Nanga Lungu, Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Sabtu (22/4) memantik reaksi masyarakat.
Saat itu, enam anggota rombongan meninggal setelah longboat yang mereka tumpangi karam.
BACA JUGA: Bu Iriana Jokowi Datang, 2.308 Petugas Keamanan Dikerahkan
Tak sedikit warga yang terang-terangan mengkritik pemerintah.
Salah satunya adalah Antonius Marten. Dia menilai, kecelakaan itu akibat kelalaian pemerintah.
BACA JUGA: Prabowo Vs Jokowi Jilid II? Ayooo...Siapa Menang?
Sebab, kondisi jalan dari desa di perhuluan menuju ibu kota Kecamatan Silat Hulu belum layak untuk dilewati kendaraan.
Bahkan, kondisi jalan dinilai lebih berbahaya daripada sungai.
BACA JUGA: Jokowi Beberkan Kunci Keberhasilan Industri Kreatif
“Akses jalan belum layak dilewati kendaraan dan sangat berbahaya. Maka satu-satunya jalan yang dianggap aman adalah melalui jalur Sungai Silat dan itu kemarin menelan korban jiwa,” tulis Antonius di akun Facebook-nya sebagaimana dilansir Rakyat Kalbar, Senin (24/4).
Karena itu, dia meminta Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dan Bupati Kapuas Hulu AM Nasir memperbaiki jalan.
Caranya dengan memperbaiki dan mengaspal jalan dari ibu kota kecamatan menuju kampung di perhuluan Kecamatan Silat Hulu.
Dia juga berharap Presiden Joko Widodo memperhatikan nasib warga di daerah itu.
“Ini saya sampaikan pada presiden, karena saya merasa mencoblos tanda gambar Pak Jokowi pada saat pilpres,” imbuhnya. (aan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut Rapat di Kantor Presiden, Ahok Bicara soal Jampi-Jampi Air
Redaktur & Reporter : Ragil