Durant tampil paling agresif di antara para pemain wilayah barat. Dia memanfaatkan 14 tembakan dari 25 field goal yang dilakukannya. Tim barat meraih kemenangan 152-149 dalam laga yang berlangsung di markas Orlando Magic, Amway Center itu.
Sejak awal, Durant memang menikmati dukungan besar dari rekan-rekan setimnya. Di barisan starter tim barat bercokol duo LA Lakers, MVP tahun lalu Kobe Bryant dan Andrew Bynum serta duo LA Clippers Chris Paul-Blake Griffin. Di antara semua pemain tim barat, Durant tampil paling lama di lapangan (37 menit) dan membayarnya dengan aksi-aksi yang mengagumkan.
"Dengan banyaknya pemain hebat di lapangan, anda tak akan tahu apa yang akan terjadi. Mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Mereka terus mengumpan saya dan memberi jalan untuk meraih trofi ini (MVP)," kata Durant.
All-Star Game 2012 menjadi ajang unjuk gigi bagi generasi baru bintang-bintang NBA. Derrick Rose (Chicago Bulls) menjadi motor bagi tim timur. Di barat, Durant pun terlibat "persaingan" dengan Griffin dalam urusan pengumpulan poin.
Tapi, bintang tua seperti Kobe tampil tak kalah menawan. Dia menunjukkan masih sangat pantas tampil di arena All-Star Game. Pada penampilannya yang ke-14 di arena All-Star, Kobe bermain hingga berdarah-darah untuk menambah rekornya di All-Star. Hidungnya mengucurkan darah saat dilanggar Dwyane Wade (Miami Heat), tapi masih terus bermain kuarter keempat.
Pemain yang sudah empat kali menjadi MVP All-Star itu mencetak 27 poin. Dengan tambahan tersebut, dia melampaui catatan legenda NBA Michael Jordan dalam pengumpulan poin di laga All-Star. Kobe memecahkan rekor Jordan saat melakukan dunk di kuarter ketiga. Kobe mengakhiri laga dengan torehan 271 poin di All-Star Game.
"Rekor yang didapatkannya malam ini, dengan Durant sebagai pesaing kuat, saya tak tahu kapan laga akan berakhir," ungkap Wade.
Meski Kobe masih sanggup berlaga hingga akhir, belum diketahui kondisi terakhirnya. Hasil CT Scan menunjukkan Kobe mengalami patah tulang hidung. Kubu Lakers menyatakan akan melakukan pemeriksaan lanjutan atas kondisi superstarnya itu.
Terlepas dari ketatnya persaingan MVP, persaingan perebutan poin terkesan menegangkan di akhir pertandingan. Tim timur yang sempat ketinggalan hingga 21 poin, mempersempit jarak di kuarter keempat. Detik-detik terakhir pertandingan pun menjadi klimaks dari laga para bintang tersebut.
Tim timur bangkit di saat-saat terakhir. Kata-kata defense yang tak akrab di laga All-Star pun jadi senjata. Meski sempat menipiskan jarak hingga hanya tertinggal satu poin, tim barat mampu menyelematkan diri di saat-saat genting.
LeBron James menjadi pencetak angka tertinggi wilayah timur dengan 36 poin. Sebenarnya peluangnya untuk mengulangi prestasi menjadi MVP seperti yang didapatnya pada 2006 dan 2008, terbuka lebar. Sayang, dia tak mampu membawa timnya menjadi pemenang.
"Menjadi pesaing, tak peduli di All-Star atau bukan, tentu tak enak dikalahkan," kata LeBron. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Tulang Rusuk Agger Patah
Redaktur : Tim Redaksi