Duterte Ajak Pemberontak Komunis Menikmati Libur Nataru

Jumat, 22 Desember 2017 – 20:20 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: Reuters

jpnn.com, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendeklarasikan gencatan senjata dengan kelompok pemberontak untuk menyambut Natal dan Tahun Baru.

Duterte menawarkan gencatan senjata selama 10 hari mulai dari 24 Desember dan baru berakhir pada 2 Januari.

BACA JUGA: Malam Ini Puncak Arus Mudik Natal dan Tahun Baru

"Gencatan senjata ini untuk memberikan seluruh rakyat Filipina rasa damai dan bebas stres di musim Natal. Selama dua pekan kita menikmati hari damai," terang Duterte.

Juru bicara kepresidenan Hary Roque menyebut, Dutere sudah memerintahkan pasukan militer dan polisi untuk turunkan senjata di wilayah rawan selama masa gencatan senjata.

BACA JUGA: Urai Kemacetan, Jasa Marga Berlakukan Contraflow

Namun, belum ada tanggapan dan reaksi dari kelompok pem­berontak bersenjata di Filipina. "Presiden berharap kelompok bersenjata menghormati ajakan ini dan melakukan hal yang sama," ujar Roque.

Keputusan sepihak ini diumumkan dua pekan setelah perundingan damai dengan pemberontak secara resmi dibatalkan.

BACA JUGA: Nataru, ASDP Siap Layani 3,29 Juta Penumpang

Tidak ada komentar langsung dari gerakan pemberontak komunis, yang pemimpin puncak dan negosiatornya tinggal di pengasingan di Belanda sejak akhir 1980an.

Duterte memulai kembali proses perdamaian yang ter­henti. Dia membebaskan be­berapa pemimpin komunis sebagai isyarat niat baik ketika dia menjabat tahun lalu.

Namun Duterte baru saja meninggalkan perundingan karena meningkatnya serangan pemberontak. Dia melampiaskan kemarahan kepada Partai Komunis Filipina (CPP) dan sayap bersenjata mereka, Tentara Rakyat Baru (NPA) dengan menyebut mereka teroris.

Anggota pasukan pemberontak, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 3.000 orang, sudah melakukan serangan gerilya di wilayah pinggiran Filipina selama nyaris 50 tahun. Konflik berdarah ini sudah menelan korban sampai 40 ribu orang.

Para pemberontak menargetkan wilayah kaya sumber daya alam seperti tambang, perkebunan, pabrik konstruksi hingga perusahaan telekomunikasi untuk dijadikan sumber pembiayaan aktivitas mereka. (rakyatmerdeka)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Animo Masyarakat Libur Natal dan Tahun Baru Sangat Tinggi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler